Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada Maret 2025 oleh para ilmuwan dari Texas A&M University telah mengonfirmasi bahwa kawanan bison di Taman Nasional Yellowstone kini secara genetik membentuk satu populasi tunggal yang saling kawin silang. Temuan ini mengakhiri perdebatan ilmiah dan hukum selama bertahun-tahun mengenai status populasi bison di Yellowstone.
Secara historis, bison Amerika merupakan bagian integral dari ekosistem Amerika Utara, dengan peran penting dalam menjaga kesehatan padang rumput dan mendukung keanekaragaman hayati. Namun, perburuan berlebihan pada abad ke-19 menyebabkan penurunan populasi yang drastis. Upaya konservasi yang gigih sejak awal abad ke-20 telah memungkinkan pemulihan spesies ikonik ini, menjadikannya simbol ketahanan alam dan mamalia nasional Amerika Serikat.
Menanggapi temuan ilmiah baru ini, Layanan Taman Nasional (NPS) mengumumkan rencana pengelolaan bison yang direvisi pada Juli 2024. Rencana ini, yang merupakan pembaruan pertama dalam 24 tahun, menetapkan target populasi antara 3.500 hingga 6.000 ekor setelah musim melahirkan. Strategi pengelolaan yang diperbarui ini memprioritaskan transfer bison hidup yang bebas penyakit ke wilayah suku-suku asli Amerika melalui Program Transfer Konservasi Bison (BCTP), serta mendukung perburuan yang diatur oleh suku sesuai perjanjian.
Pendekatan kolaboratif ini tidak hanya bertujuan untuk mengelola populasi secara berkelanjutan tetapi juga untuk memperkuat kembali hubungan budaya dan ekologis antara suku-suku asli Amerika dan bison, hewan yang memiliki makna spiritual dan historis mendalam bagi mereka. Keberhasilan dalam menyatukan populasi bison Yellowstone dan mengelolanya sebagai satu kesatuan mencerminkan pemahaman yang semakin mendalam tentang harmoni alam dan pentingnya upaya bersama antara ilmuwan, lembaga pemerintah, dan komunitas adat untuk kelangsungan hidup spesies ini.