Pasar global memulai minggu ini dengan hati-hati, dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik dan antisipasi kebijakan moneter. Investor memantau pertemuan Presiden AS Donald Trump dan pidato Ketua The Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole, dengan spekulasi yang meningkat mengenai potensi penurunan suku bunga pada bulan September.
Dalam perkembangan signifikan di sektor teknologi, SoftBank Group dari Jepang mengumumkan investasi sebesar $2 miliar di pembuat chip AS, Intel, dengan mengakuisisi saham seharga $23 per saham. Investasi ini terjadi di tengah laporan mengenai potensi kepemilikan saham pemerintah AS di Intel, yang dilaporkan terkait dengan kekhawatiran atas hubungan CEO Intel, Lip-Bu Tan, dengan perusahaan-perusahaan China. Tan, yang menjabat sebagai CEO Intel sejak Maret 2025, menghadapi pengawasan publik terkait investasi masa lalunya di perusahaan teknologi China, yang memicu kekhawatiran tentang potensi konflik kepentingan. Senator AS Tom Cotton telah menyuarakan keprihatinan ini, menyoroti keterlibatan Tan dengan Cadence Design Systems, yang didenda karena menjual perangkat lunak desain chip ke entitas yang terkait dengan militer China.
Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole, yang bertema “Pasar Tenaga Kerja dalam Transisi: Demografi, Produktivitas, dan Kebijakan Makroekonomi,” dijadwalkan berlangsung dari 21 hingga 23 Agustus 2025. Acara ini akan mempertemukan para bankir sentral, pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin industri untuk membahas isu-isu ekonomi penting.
Sementara itu, indeks Nikkei Jepang mengalami penurunan, sebagian besar disebabkan oleh penurunan saham SoftBank setelah pengumuman investasi Intel. Pasar mata uang menunjukkan dolar AS sedikit berubah terhadap yen, sementara euro bertahan stabil terhadap dolar. Investasi SoftBank sebesar $2 miliar di Intel, yang dibayarkan pada $23 per saham, merupakan langkah strategis yang bertujuan untuk memperdalam komitmen kedua perusahaan terhadap inovasi teknologi dan semikonduktor di Amerika Serikat. Masayoshi Son, Ketua & CEO SoftBank Group, menyatakan keyakinannya pada peran penting Intel dalam manufaktur semikonduktor di AS.
Investasi ini terjadi di tengah upaya Intel untuk melakukan restrukturisasi dan mengatasi kerugian finansial, termasuk PHK yang signifikan di Oregon. Meskipun saham SoftBank turun sekitar 5% setelah pengumuman, saham Intel melonjak 5,6% di perdagangan setelah jam bursa, menandakan optimisme pasar terhadap langkah ini. SoftBank kini menjadi salah satu pemegang saham terbesar Intel, meskipun tidak berencana untuk meminta kursi dewan direksi atau berkomitmen untuk membeli chip Intel.
Lip-Bu Tan, yang menjabat sebagai CEO Intel sejak Maret 2025, sebelumnya adalah CEO Cadence Design Systems dari 2009 hingga 2021. Cadence Design Systems didenda $140 juta karena menjual perangkat lunak desain chip ke universitas militer China antara tahun 2015 dan 2021, periode saat Tan menjabat sebagai CEO. Senator AS Tom Cotton telah menyuarakan keprihatinan atas hubungan Tan dengan perusahaan China dan kasus Cadence. Presiden AS Donald Trump awalnya menyerukan pengunduran diri Tan tetapi kemudian mengubah pendiriannya setelah pertemuan.
Intel melaporkan kerugian tahunan sebesar $18,8 miliar pada tahun 2024 dan menerima $7,86 miliar di bawah CHIPS Act. Perusahaan sedang melakukan restrukturisasi dan menghadapi persaingan ketat dari perusahaan seperti Nvidia dan TSMC.