Lonjakan Harga Perak: Mencapai Puncak 13 Tahun di Tengah Volatilitas Pasar

Diedit oleh: Olga Sukhina

Pada pertengahan Juli 2025, harga perak melonjak ke level tertinggi dalam 13 tahun terakhir, mencapai lebih dari $36 per ons. Lonjakan ini merupakan respons terhadap berbagai faktor ekonomi dan meningkatnya minat investor terhadap logam mulia, terjadi di tengah gejolak pasar yang lebih luas.

Pada Maret 2025, emas telah melampaui $3.000, sementara perak mendekati $35. Diskusi pasar saat itu berpusat pada data inflasi AS dan dampaknya terhadap kebijakan Federal Reserve, serta aktivitas di COMEX depositories. Analisis lebih lanjut pada Juni 2025 menunjukkan emas mendekati $3.500 dan perak mengalami kenaikan tajam, yang dikaitkan dengan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan dampaknya terhadap permintaan investor. Peristiwa-peristiwa ini menggarisbawahi sensitivitas logam mulia terhadap iklim ekonomi dan politik global.

Jeffrey Christian dari CPM Group, sebuah lembaga riset komoditas terkemuka, menyoroti pentingnya membedakan antara permintaan spekulatif dan fundamental pasar fisik dalam lonjakan harga perak. Analisisnya, yang mencakup data inflasi terbaru, memberikan wawasan mendalam tentang tren yang memengaruhi harga konsumen dan reaksi pasar terhadap pengumuman tarif serta perkembangan politik internasional. CPM Group, yang telah berpengalaman selama lebih dari 40 tahun dalam riset komoditas, menekankan pentingnya data yang akurat dan analisis pasar yang independen untuk memahami pergerakan harga logam mulia.

Permintaan industri yang terus meningkat, terutama dari sektor energi terbarukan seperti panel surya dan industri elektronik, menjadi salah satu pendorong utama kenaikan harga perak. Selain itu, perak juga berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, menjadikannya aset yang menarik bagi investor, terutama ketika dibandingkan dengan emas yang lebih mahal. Keterbatasan pasokan produksi perak dibandingkan dengan permintaannya yang terus tumbuh juga berkontribusi pada tren kenaikan harga ini.

Laporan dari Silver Institute memproyeksikan bahwa permintaan perak global pada tahun 2025 akan melebihi pasokan untuk tahun kelima berturut-turut, dengan permintaan diperkirakan mencapai 1,2 miliar ons sementara pasokan hanya sekitar 1,05 miliar ons. Pergerakan harga perak juga seringkali berkorelasi dengan emas, namun dengan volatilitas yang lebih besar. Rasio emas-perak, yang secara historis rata-rata berada di kisaran 70, menyusut menjadi 93,33 pada awal 2025, memicu minat investor pada perak sebagai alternatif yang lebih terjangkau.

Robert Kiyosaki, penulis "Rich Dad Poor Dad", telah meramalkan lonjakan harga komoditas seperti perak di tengah potensi kehancuran finansial. Secara keseluruhan, perak menunjukkan daya tarik yang kuat baik sebagai aset investasi maupun sebagai komoditas industri. Kombinasi antara permintaan industri yang kuat, peranannya sebagai lindung nilai, dan dinamika pasokan-permintaan yang menguntungkan, menempatkan perak pada posisi yang menarik di pasar logam mulia, mencerminkan pergeseran kesadaran investor terhadap aset yang menawarkan stabilitas dan potensi pertumbuhan di tengah lanskap ekonomi global yang terus berubah.

Sumber-sumber

  • Kitco.com

  • Kitco News

  • Kitco News

  • Kitco News

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.