Pada tahun 2025, Solana (SOL) menunjukkan pertumbuhan pesat yang menantang dominasi Ethereum (ETH) di lanskap blockchain. Keunggulan Solana dalam kecepatan transaksi dan biaya yang lebih rendah menjadikannya pilihan menarik bagi aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan aset tokenisasi.
Data per 30 September 2025, menunjukkan Solana diperdagangkan di sekitar $206,36, sementara Ethereum berada di $4.142,00. Meskipun harga Ethereum jauh lebih tinggi, Solana telah menunjukkan peningkatan nilai total terkunci (TVL) yang mengesankan sebesar ~198% dalam setahun terakhir, mencapai sekitar $38,5 miliar. Ethereum, di sisi lain, mengalami peningkatan TVL yang signifikan, bahkan berlipat ganda, dengan total mencapai sekitar $362,7 miliar.
Solana juga menunjukkan keunggulannya dalam volume perdagangan bursa terdesentralisasi (DEX), dengan volume $64,1 miliar pada Juni 2025, menjadikannya pesaing kuat bagi Ethereum. Inisiatif inovatif seperti xStocks di Solana, yang memungkinkan perdagangan ekuitas AS yang ditokenisasi, mencatat volume $1,338 juta pada hari pertama peluncurannya, 1 Juli 2025. Platform xStocks Solana bahkan telah melampaui volume perdagangan gabungan CEX dan DEX lebih dari $2,1 miliar dalam enam minggu sejak diluncurkan, menguasai sekitar 58% pangsa pasar perdagangan saham tokenisasi pada pertengahan Agustus 2025.
Di sisi lain, Ethereum tetap memegang kendali dalam hal total nilai terkunci (TVL) dan adopsi institusional. Pada Juni 2025, Ethereum menguasai 53,8% dari total kapitalisasi pasar stablecoin global yang mencapai $258 miliar, dengan porsi $126 miliar berada di jaringannya. Pada September 2025, Ethereum memegang sekitar 70% dari seluruh emisi stablecoin, sementara Tron menempati posisi kedua dengan 14-16%. Total kapitalisasi pasar stablecoin mendekati $280 miliar pada September 2025. Institusi besar terus memanfaatkan Ethereum untuk tokenisasi aset dunia nyata (RWA), sebuah tren yang mencapai hampir $24 miliar pada September 2025. BlackRock mengelola dana BUIDL dengan obligasi Treasury AS yang ditokenisasi senilai $2,9 miliar, menjadikannya dana aset tokenisasi terbesar di dunia. Franklin Templeton menyusul dengan $776 juta. Analis memprediksi bahwa pada tahun 2030, volume pasar RWA yang ditokenisasi dapat mencapai $16 triliun.
Solana dikenal karena kecepatan transaksinya yang sangat tinggi, yang mampu memproses hingga 65.000 transaksi per detik (TPS) berkat teknologi Proof of History dan pemrosesan paralel. Sementara itu, Ethereum, bahkan setelah peningkatan Ethereum 2.0, menangani sekitar 15-30 TPS. Pertumbuhan ekosistem Solana juga pesat, menarik tim pengembang dan proyek baru karena biaya transaksi yang rendah dan kecepatan yang tinggi.
Persaingan antara Solana dan Ethereum di tahun 2025 menunjukkan lanskap yang dinamis. Solana menunjukkan momentum yang kuat dalam hal kecepatan, biaya, dan adopsi aplikasi baru seperti xStocks, sementara Ethereum mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam hal nilai terkunci, adopsi institusional, dan stablecoin. Pada September 2025, Solana memiliki $69,2 juta dalam bentuk saham yang ditokenisasi, sementara Ethereum memiliki $274,8 juta. Perkembangan ini menggarisbawahi evolusi berkelanjutan dalam ekosistem blockchain, di mana inovasi dan adopsi menjadi kunci utama.