Pada Agustus 2025, investor besar Bitcoin, yang dijuluki 'hiu' dan 'paus', secara kolektif mengakuisisi lebih dari 20.000 BTC. Pembelian ini terjadi saat harga Bitcoin mengalami penurunan setelah mencapai rekor tertinggi baru.
Pada 14 Agustus 2025, Bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa di $124.480,82. Namun, euforia ini diikuti oleh koreksi pasar. Pada 20 Agustus 2025, harga Bitcoin diperdagangkan di $113.315, menandai penurunan 2,25% dari penutupan sebelumnya. Perdagangan intraday pada hari itu berkisar antara $112.647 dan $116.029.
Di tengah fluktuasi harga ini, investor besar yang memegang antara 10 hingga 10.000 BTC secara aktif menambah kepemilikan mereka. Data dari Santiment menunjukkan bahwa dompet-dompet ini mengakuisisi 20.061 koin BTC setelah penurunan harga 6,22% sejak 13 Agustus. Perilaku akumulasi ini kontras dengan tekanan jual yang terlihat dari keluarnya dana ETF spot Bitcoin pada periode yang sama, yang mencapai $121 juta pada 18 Agustus 2025.
Pergerakan investor besar ini sering dianggap sebagai indikator tren pasar di masa depan. Analis menunjukkan bahwa akumulasi oleh 'hiu' dan 'paus' ini, ditambah dengan dukungan institusional yang berkembang, dapat menandakan tren pasar yang bullish. Data historis menunjukkan korelasi yang kuat antara kepemilikan paus dan arah harga Bitcoin di masa depan, mencerminkan fase akumulasi sebelumnya yang diikuti oleh kenaikan harga Bitcoin yang signifikan.
Perkembangan ini terjadi di tengah lanskap peraturan yang berkembang di Amerika Serikat, dipengaruhi oleh kebijakan administrasi Presiden Trump. Keputusan Trump untuk memprioritaskan pertumbuhan aset digital dan blockchain, termasuk potensi pembentukan cadangan Bitcoin strategis yang diumumkan pada Maret 2025, telah meningkatkan kepercayaan institusional. Langkah-langkah ini, seperti perintah eksekutif yang mendukung industri kripto, bertujuan untuk menjadikan AS sebagai 'ibu kota kripto dunia'.
Selain itu, ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve juga berkontribusi pada sentimen pasar. Meskipun The Fed mempertahankan suku bunga acuannya, ketidakpastian seputar jalur kebijakan moneter di tengah inflasi yang persisten dan pasar tenaga kerja yang beragam menambah kompleksitas. Namun, harapan untuk pemotongan suku bunga di masa depan tetap ada, yang dapat mendorong selera investor terhadap aset berisiko seperti Bitcoin.
Secara keseluruhan, akumulasi signifikan oleh investor 'hiu' dan 'paus' selama penurunan harga Bitcoin menunjukkan keyakinan pada potensi kenaikan aset tersebut. Didukung oleh lingkungan peraturan yang lebih menguntungkan dan ekspektasi kebijakan moneter yang akomodatif, pergerakan ini dapat menandakan fase bullish berikutnya untuk Bitcoin.