Pada akhir September 2025, pasar kripto mengalami guncangan signifikan ketika harga Bitcoin (BTC) merosot di bawah ambang batas $110.000 Dolar AS. Penurunan harga ini menandai adanya koreksi besar dalam siklus pasar. Bersamaan dengan itu, Indeks Ketakutan dan Keserakahan (Fear & Greed Index) anjlok tajam hingga mencapai 28 poin, sebuah angka yang jelas menunjukkan dominasi rasa takut yang meluas di kalangan investor. Peristiwa ini terjadi di tengah koreksi pasar yang lebih luas, yang memicu likuidasi besar-besaran, dengan posisi yang dijaminkan (secured positions) senilai lebih dari $1,7 miliar Dolar AS dilenyapkan hanya dalam kurun waktu 24 jam. Mata uang kripto utama lainnya, seperti Ethereum dan XRP, turut merasakan dampak penurunan nilai yang substansial.
Menariknya, terlepas dari volatilitas harga yang terjadi, cadangan Bitcoin yang tersimpan di bursa justru mencapai titik terendah baru, yaitu 2,4 juta BTC pada September 2025. Data ini mengindikasikan bahwa para pemegang aset cenderung memindahkan koin mereka ke penyimpanan jangka panjang di luar bursa, sebuah tren yang dikenal sebagai akumulasi. Penurunan pasokan di bursa ini dilihat oleh para analis sebagai tanda penguatan ekspektasi pemulihan yang cepat di masa mendatang.
Secara historis, periode di mana ketakutan memuncak, sebagaimana tercermin dalam Indeks Ketakutan dan Keserakahan, sering kali mendahului pemulihan harga yang kuat. Sebagai contoh, pada Maret 2025, indeks tersebut juga menyentuh level rendah saat Bitcoin diperdagangkan di sekitar $83.000 Dolar AS, yang kemudian diikuti oleh kenaikan harga sekitar $27.000 Dolar AS. Para analis pasar berpendapat bahwa situasi saat ini dapat menjadi peluang pembelian yang menarik bagi investor jangka panjang. Data historis menunjukkan bahwa bulan Oktober sering kali menjadi bulan yang kuat bagi Bitcoin, rata-rata menunjukkan pertumbuhan sekitar 21,89%.
Likuidasi besar-besaran posisi yang dijaminkan, yang totalnya mencapai lebih dari $6 miliar Dolar AS dalam periode singkat, menyoroti penggunaan leverage (daya ungkit) yang berlebihan di pasar. Meskipun peristiwa seperti ini dapat memicu kepanikan jangka pendek, hal ini juga berfungsi membersihkan pasar dari spekulasi yang berlebihan, menciptakan fondasi yang lebih stabil untuk pertumbuhan di masa depan. Optimisme jangka panjang tetap kuat, didukung oleh minat institusional yang berkelanjutan dan arus masuk dana ke ETF Bitcoin spot, meskipun terjadi arus keluar baru-baru ini.
Beberapa perkiraan bahkan menunjukkan potensi untuk mencapai rekor tertinggi baru (ATH) pada akhir 2025, dengan proyeksi harga mencapai $200.000 Dolar AS. Walaupun beberapa pihak memperingatkan kemungkinan penurunan harga lebih lanjut hingga mencapai $60.000 hingga $62.000 Dolar AS, merujuk pada pola historis tahun 2021, mayoritas melihat kemerosotan saat ini sebagai koreksi yang sehat dan kesempatan untuk mengakumulasi sebelum reli yang diantisipasi. Indeks Ketakutan dan Keserakahan, yang mengukur sentimen investor dari 0 (ketakutan ekstrem) hingga 100 (keserakahan ekstrem), saat ini berada di 28. Nilai ini, yang menunjukkan dominasi ketakutan, secara tradisional dianggap sebagai sinyal potensial untuk membeli. Secara keseluruhan, terlepas dari penurunan harga baru-baru ini dan rasa takut yang mendominasi, banyak indikator dan tren historis mengisyaratkan kemungkinan pemulihan dan pencapaian puncak baru menjelang akhir 2025.