Kraft Heinz, perusahaan makanan raksasa yang terkenal dengan produk ikonik seperti saus tomat Heinz dan makaroni keju Kraft, mengumumkan rencana strategis untuk memecah diri menjadi dua perusahaan independen yang diperdagangkan secara publik. Langkah ini menandai pembalikan dari merger besar-besaran yang menyatukan Kraft Foods Group dan H.J. Heinz Company pada tahun 2015, sebuah persatuan yang digagas oleh investor kawakan Warren Buffett dan firma ekuitas swasta 3G Capital.
Keputusan ini diambil setelah satu dekade kinerja yang kurang optimal dan pergeseran signifikan dalam preferensi konsumen yang menuntut produk yang lebih sehat dan alami. Merger tahun 2015 diciptakan dengan visi untuk memanfaatkan skala besar perusahaan gabungan guna mendorong efisiensi dan profitabilitas. Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan selera pasar yang terus berubah, di mana konsumen semakin beralih dari makanan olahan tinggi ke pilihan yang lebih segar dan bernutrisi. Fokus kuat pada pemotongan biaya yang menjadi ciri khas 3G Capital juga dikritik karena berpotensi mengorbankan inovasi produk dan ekuitas merek. Bukti dari kesulitan ini terlihat pada tahun 2019 ketika Kraft Heinz melakukan penurunan nilai merek sebesar $15,4 miliar untuk merek-merek seperti Oscar Mayer dan Kraft. Penjualan bersih perusahaan juga dilaporkan mengalami penurunan setiap tahun sejak 2020, kecuali lonjakan singkat terkait pandemi.
Struktur baru yang diusulkan akan membagi Kraft Heinz menjadi dua entitas yang lebih fokus. Perusahaan pertama, yang sementara disebut Global Taste Elevation Co., akan mengkonsolidasikan merek-merek yang berorientasi pada peningkatan rasa dan makanan siap saji, termasuk Heinz, Philadelphia Cream Cheese, dan Kraft Mac & Cheese. Entitas ini, yang diperkirakan akan menghasilkan penjualan bersih sekitar $15,4 miliar pada tahun 2024, akan berfokus pada kategori saus, bumbu, dan makanan siap saji yang memiliki potensi pertumbuhan global.
Perusahaan kedua, yang dinamai North American Grocery Co., akan mengelola merek-merek warisan yang kuat di pasar Amerika Utara, seperti Oscar Mayer, Lunchables, dan Kraft Singles. Perusahaan ini diproyeksikan menghasilkan penjualan sekitar $10,4 miliar pada tahun 2024 dan akan dipimpin oleh Carlos Abrams-Rivera, yang saat ini menjabat sebagai CEO Kraft Heinz. Miguel Patricio akan mengambil peran sebagai Ketua Eksekutif untuk memfasilitasi transisi ini, sementara pencarian CEO untuk Global Taste Elevation Co. sedang berlangsung. Pemisahan ini diharapkan selesai pada paruh kedua tahun 2026.
Tujuannya adalah untuk mengurangi kompleksitas operasional, memungkinkan alokasi modal yang lebih efektif, dan pada akhirnya membuka potensi penuh dari setiap portofolio merek untuk mendorong kinerja yang lebih baik dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Bagi konsumen, perubahan ini dapat membuka peluang untuk inovasi produk yang lebih cepat, pembaruan kemasan yang lebih segar, dan variasi pilihan yang lebih luas di rak-rak toko. Meskipun demikian, perusahaan menekankan bahwa dampak langsung pada harga produk, kemasan, dan ketersediaan di toko diperkirakan minimal selama proses transisi.
Langkah Kraft Heinz ini sejalan dengan tren yang lebih luas di industri makanan dan minuman, di mana perusahaan-perusahaan besar mulai memecah diri untuk mendapatkan fokus yang lebih tajam dan kelincahan yang lebih besar dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah. Warren Buffett sendiri dilaporkan menyatakan kekecewaannya atas hasil merger awal, mengakui bahwa ia "salah dalam beberapa hal" mengenai penilaian Kraft. Keputusan untuk memecah perusahaan ini merupakan refleksi dari upaya adaptasi untuk menyelaraskan kembali strategi bisnis dengan realitas pasar saat ini, sebuah perjalanan evolusi yang dirancang untuk menumbuhkan kembali vitalitas merek-merek ikoniknya.