AT&T Inc. mengumumkan pada 26 Agustus 2025, kesepakatan strategis untuk mengakuisisi lisensi spektrum nirkabel dari EchoStar Corp. senilai sekitar $23 miliar tunai. Akuisisi ini mencakup sekitar 50 megahertz spektrum di seluruh negeri, terutama pada frekuensi pita rendah dan menengah, yang mencakup lebih dari 400 pasar di Amerika Serikat.
Langkah ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan kapasitas jaringan AT&T, mempercepat penerapan layanan 5G yang canggih, dan meningkatkan penawaran internet rumah. Pembelian ini sejalan dengan strategi AT&T untuk mengintegrasikan layanan serat optik dan nirkabel guna menyediakan solusi konektivitas yang komprehensif. Spektrum yang diperoleh, khususnya pita menengah 3,45 GHz dan pita rendah 600 MHz, sangat penting untuk meningkatkan jangkauan dan kecepatan jaringan 5G, serta mendukung layanan internet rumah nirkabel tetap AT&T Internet Air.
Bagi EchoStar, penjualan ini menyediakan suntikan kas yang besar untuk mengelola utang dan tantangan operasionalnya. Transaksi ini juga mengatasi pengawasan Komisi Komunikasi Federal (FCC) terkait persyaratan pembangunan spektrum. EchoStar sebelumnya menghadapi tekanan dari FCC untuk membangun spektrum yang dimilikinya atau mempertimbangkan untuk menjualnya, karena peraturan FCC menganut pendekatan 'gunakan atau kehilangan' untuk memastikan lisensi spektrum benar-benar menghasilkan layanan nyata bagi pelanggan.
Penjualan ini memungkinkan EchoStar untuk menghindari beban pembangunan jaringan 5G mandiri yang padat modal, yang diperkirakan menelan biaya $10–15 miliar, dan sebagai gantinya mengamankan $23 miliar tunai. Perjanjian ini juga memperkuat kemitraan layanan grosir jangka panjang antara kedua perusahaan, memungkinkan EchoStar untuk terus beroperasi sebagai operator jaringan seluler hibrida di bawah merek Boost Mobile, dengan AT&T sebagai mitra layanan jaringan utamanya. Langkah ini memastikan kelangsungan layanan bagi sekitar 10 juta pelanggan Boost Mobile.
Setelah pengumuman tersebut, saham EchoStar melonjak 76% pada pembukaan perdagangan hari Selasa, sementara saham AT&T mengalami kenaikan moderat. AT&T mengantisipasi bahwa spektrum tambahan ini akan mengurangi kebutuhan akan pembangunan menara seluler baru untuk meningkatkan kapasitas jaringan, sehingga menurunkan biaya modal dari waktu ke waktu. Transaksi ini diharapkan selesai pada pertengahan 2026, tunduk pada persetujuan peraturan.
Akuisisi ini memposisikan AT&T untuk memimpin dalam konektivitas nirkabel generasi mendatang, memenuhi permintaan data yang terus meningkat dan memungkinkan kasus penggunaan baru, termasuk aplikasi dalam AI, kendaraan otonom, dan robotika canggih. Dengan akuisisi ini, AT&T memperkuat portofolio spektrumnya, yang akan meningkatkan pengalaman pelanggan dalam layanan nirkabel 5G dan internet rumah di lebih banyak pasar.