Bulgaria dijadwalkan menjadi anggota ke-21 dari Eurozone pada 1 Januari 2026, sebuah tonggak sejarah yang menandai integrasi ekonomi yang lebih dalam di kawasan Eropa. Keputusan ini telah disetujui oleh Dewan Uni Eropa setelah Bulgaria berhasil memenuhi kriteria konvergensi ekonomi yang ketat. Langkah ini merupakan puncak dari perjalanan panjang Bulgaria menuju adopsi mata uang tunggal Eropa, yang dimulai sejak negara tersebut bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2007.
Partisipasi Bulgaria dalam mekanisme nilai tukar Eropa (ERM II) sejak Juli 2020 menjadi persiapan krusial untuk menyelaraskan ekonominya dengan standar Eurozone. Laporan konvergensi terbaru dari Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Juni 2025 mengonfirmasi bahwa Bulgaria telah memenuhi empat kriteria konvergensi nominal utama: stabilitas harga, keuangan publik yang sehat, tingkat bunga jangka panjang yang stabil, dan nilai tukar yang stabil. Tingkat inflasi Bulgaria, misalnya, tercatat sebesar 2,7% dalam 12 bulan hingga April 2025, berada dalam batas referensi yang ditetapkan.
Adopsi euro diperkirakan akan membawa berbagai manfaat signifikan bagi Bulgaria. Bagi bisnis dan konsumen, penghapusan risiko mata uang dan penurunan biaya transaksi lintas batas akan memfasilitasi perdagangan dan perjalanan. Perusahaan Bulgaria akan merasakan peningkatan daya saing berkat tidak adanya biaya konversi mata uang, dengan perkiraan penghematan tahunan lebih dari 1 miliar leva dari biaya konversi perdagangan luar negeri. Selain itu, akses yang lebih mudah dan lebih murah ke pasar keuangan internasional diharapkan dapat mendorong investasi asing dan pertumbuhan ekonomi. Penurunan persyaratan cadangan minimum bagi bank-bank Bulgaria juga akan membebaskan lebih banyak modal untuk investasi, yang berpotensi menurunkan suku bunga pinjaman bagi bisnis dan rumah tangga, sehingga merangsang konsumsi dan investasi.
Di tengah persiapan Bulgaria, beberapa negara anggota Uni Eropa lainnya masih mempertahankan mata uang nasional mereka karena berbagai pertimbangan politik dan ekonomi. Negara-negara seperti Denmark, Swedia, Hungaria, Polandia, Republik Ceko, dan Rumania belum mengadopsi euro. Denmark, misalnya, memiliki pengecualian khusus dari perjanjian keanggotaan euro, sementara Swedia memilih untuk tidak memenuhi kriteria adopsi euro.
Langkah Bulgaria menuju Eurozone ini lebih dari sekadar perubahan mata uang; ini adalah penguatan identitas Eropa dan partisipasi aktif dalam membentuk kebijakan moneter di jantung benua. Dengan bergabungnya Bulgaria, Eurozone akan semakin terintegrasi, menciptakan lanskap ekonomi yang lebih kohesif dan dinamis bagi seluruh anggotanya. Proses ini mencerminkan komitmen Bulgaria terhadap stabilitas ekonomi dan integrasi Eropa yang lebih luas.