Dubai merayakan dua dekade kehadiran Christie's, rumah lelang seni internasional terkemuka, di Dubai International Financial Centre (DIFC) pada tahun 2025. Momen penting ini ditandai dengan kunjungan Yang Mulia Syekhah Latifa binti Mohammed bin Rashid Al Maktoum, Presiden Otoritas Kebudayaan dan Seni Dubai, ke Christie's Dubai.
Kunjungan Syekhah Latifa menyoroti peran Dubai sebagai pusat inovasi dan dialog budaya serta seni yang dinamis. Beliau menyatakan bahwa Dubai telah memantapkan posisinya sebagai pusat seni yang subur bagi kreativitas dan pertukaran budaya, memberikan peluang bagi institusi seni seperti Christie's untuk berkembang. "Merayakan 20 tahun Christie's di Dubai juga merupakan penghormatan bagi perjalanan kota ini dalam memantapkan dirinya sebagai pusat kreativitas dan dialog budaya," ujar Syekhah Latifa. Ia menambahkan bahwa selama dua dekade terakhir, Dubai dan DIFC telah menyediakan lahan subur untuk pertumbuhan dan pertukaran, memungkinkan institusi seperti Christie's untuk berkembang sambil membuka pintu baru bagi para seniman dan kolektor regional.
Kunjungan tersebut mencakup tur pameran khusus Christie's yang menampilkan koleksi 'Robert F. Vatri dan J. Ross Fais', yang dipamerkan di Dubai sebelum dilelang secara global. Pameran ini menampilkan karya seni luar biasa yang menggarisbawahi peran Dubai sebagai platform global untuk seni dan budaya, memungkinkan audiens regional untuk merasakan koleksi kelas dunia secara langsung. Anthea Birks, Presiden Christie's untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, menyambut baik dukungan berkelanjutan Syekhah Latifa terhadap inovasi artistik, menekankan, "Dubai memimpin kancah seni, dan dinamismenya terus berlanjut dalam merangkul perubahan dan mengarahkan perhatian publik. Ini adalah kota yang merangkul visi progresif dan pandangan ke depan yang mendukung komunitas yang beragam."
Christie's, yang didirikan di DIFC pada tahun 2005, menjadi salah satu rumah lelang internasional pertama di Timur Tengah. Sejak saat itu, Christie's telah berkontribusi dalam memperkuat posisi Dubai sebagai pusat budaya global. Lelang perdana mereka pada tahun 2006 mencatat 80% karya terjual kepada kolektor dari Timur Tengah, dan mencatatkan 53 rekor global untuk dua seniman baru dari kawasan tersebut. Keberhasilan ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas budaya dan seni di Dubai, termasuk partisipasi dalam acara seperti 'Art Dubai 2025' dan peluncuran 'Dubai Art Season 2025', yang mencerminkan komitmen emirat untuk mempromosikan kancah seni dan budaya di tingkat lokal dan global.
Sejak awal berdirinya pada tahun 2005, Christie's telah memainkan peran penting dalam lanskap seni Dubai. Pada tahun 2016, total penjualan Christie's Dubai telah mencapai lebih dari US$200 juta untuk seni dan US$100 juta untuk perhiasan dan jam tangan. Christie's juga telah menetapkan lebih dari 400 rekor dunia untuk seniman di lelang, termasuk patung Iran Parviz Tanavoli, yang karyanya 'The Wall (Oh, Persepolis)' terjual seharga $2.841.000 pada tahun 2009, menjadikannya jumlah tertinggi yang pernah dibayarkan untuk karya seni dari Timur Tengah. Christie's memegang 70% pangsa pasar untuk seni Timur Tengah, menunjukkan kepemimpinannya di pasar ini. Selain itu, Christie's telah memberikan platform penjualan internasional kepada hampir 700 seniman berkembang, menawarkan hampir 3.000 karya seni. Kehadiran Christie's di Dubai tidak hanya meningkatkan pasar seni lokal tetapi juga menarik kolektor dan institusi dari seluruh dunia, dengan 30% pembeli berasal dari luar kawasan. Perkembangan ini sejalan dengan visi Dubai untuk menjadi pusat budaya dan seni global, didukung oleh inisiatif seperti Art Dubai dan Dubai Art Season, yang semakin memperkuat posisinya di panggung seni internasional.