Kemenangan Teknik: Jembatan Ngarai Besar Huajiang Menjadi Katalisator Perubahan di Guizhou

Diedit oleh: Irina Davgaleva

Di jantung Provinsi Guizhou, kawasan yang terkenal dengan bentang alam pegunungan yang rumit dan menantang, kini berdiri sebuah mahakarya konstruksi yang mendefinisikan ulang batas-batas kemampuan teknik: Jembatan Ngarai Besar Huajiang. Jembatan gantung kolosal ini, yang membentang tinggi di atas Sungai Beipan, secara resmi menyandang gelar jembatan tertinggi di dunia setelah dibuka untuk lalu lintas pada tanggal 5 Oktober 2025. Dengan ketinggian dek jalan mencapai 625 meter di atas permukaan air, jembatan ini melampaui pemegang rekor sebelumnya, Jembatan Duge (565 meter), yang juga terletak di Guizhou, dengan selisih yang signifikan.

Proyek ambisius ini, yang sepenuhnya diwujudkan oleh para spesialis Tiongkok, bukan sekadar infrastruktur transportasi, melainkan pendorong kuat bagi pembangunan regional. Kehadirannya secara dramatis mempersingkat perjalanan, mengubah penyeberangan ngarai yang sebelumnya memakan waktu dua jam menjadi lintasan cepat hanya dalam dua menit. Ini adalah lompatan besar dalam konektivitas regional.

Secara teknis, total panjang struktur Jembatan Huajiang mencapai 2.890 meter. Bentangan tengahnya, yang melintasi jurang, membentang sepanjang 1.420 meter, menjadikannya bentangan terpanjang di antara jembatan-jembatan yang dibangun di wilayah pegunungan. Pembangunannya diselesaikan dalam waktu kurang dari empat tahun, sebuah prestasi yang menuntut penggunaan sekitar 22 ribu ton baja—jumlah yang setara dengan berat dua Menara Eiffel. Jembatan ini melintasi ngarai yang oleh penduduk setempat dijuluki sebagai “retakan di bumi,” dan merupakan elemen krusial dari jalan tol Liuzhi—Anlong. Kehadirannya membawa potensi besar untuk menyelaraskan kehidupan komunitas terpencil, menghilangkan hambatan geografis yang selama ini menghambat aktivitas ekonomi.

Para insinyur yang mengerjakan proyek ini menunjukkan keahlian luar biasa dalam mengatasi tantangan yang terkait dengan ketinggian ekstrem dan beban angin yang berat. Selama proses konstruksi, sebanyak 21 paten berhasil diperoleh, dan beberapa solusi inovatif yang diterapkan kini dimasukkan ke dalam standar konstruksi jembatan nasional. Selain fungsi utamanya sebagai jalur transportasi, Jembatan Ngarai Besar Huajiang dirancang sebagai objek yang menarik perhatian publik. Salah satu menara utamanya akan dilengkapi dengan kafe kaca, yang terletak pada ketinggian sekitar 792 meter di atas permukaan tanah, menawarkan pengunjung pemandangan panorama 360 derajat yang menakjubkan.

Rencana ke depan mencakup pembangunan dek observasi dan zona untuk kegiatan hiburan ekstrem, yang akan mengubah keajaiban teknik ini menjadi destinasi wisata. Dengan demikian, pengunjung dapat merasakan dimensi baru persepsi ruang dan ketinggian. Provinsi Guizhou, yang menjadi rumah bagi sekitar separuh dari seratus jembatan tertinggi di dunia, sekali lagi menegaskan perannya sebagai pusat di mana visi manusia bertemu dengan kekuatan alam. Struktur megah ini adalah contoh nyata bagaimana pandangan berani, yang diwujudkan dalam material, berfungsi sebagai katalisator untuk perubahan positif dalam kehidupan seluruh wilayah.

Sumber-sumber

  • José Peguero

  • China abrió al tráfico el puente más alto del mundo

  • China ha construido el puente más alto del mundo y ha hecho lo que debe: convertirlo en un show

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.