Vietnam Merangkul Sekolah Ramah Lingkungan: Paradigma Baru untuk Pendidikan Berkelanjutan

Diedit oleh: Olga Samsonova

Sebuah seminar penting di Hanoi, yang diselenggarakan bersamaan dengan peluncuran Penghargaan Sekolah Ramah Lingkungan ASEAN 2025, memfokuskan pada tema "Sekolah Bebas Plastik: Aksi untuk Generasi Hijau." Inisiatif ini menandai langkah krusial dalam mempromosikan lingkungan pendidikan yang ramah lingkungan di seluruh Vietnam, sejalan dengan komitmen negara terhadap pembangunan berkelanjutan dan ekonomi sirkular.

Vietnam menghasilkan sekitar 3,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dengan lebih dari 2 juta ton dikelola secara tidak tepat, yang berdampak buruk pada ekosistem dan lingkungan hidup masyarakat. Tingkat pemilahan dan daur ulang sampah plastik di negara ini hanya sekitar 20-27%. Profesor Dang Thi Kim Chi menggarisbawahi evolusi dari model "Sekolah Bersih-Hijau-Indah" menjadi model "Sekolah Ramah Lingkungan" yang lebih komprehensif. Pendekatan baru ini mengintegrasikan prinsip-prinsip konsumsi berkelanjutan dan ekonomi sirkular untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan polusi plastik, sejalan dengan strategi nasional Vietnam untuk ekonomi sirkular pada tahun 2035 dan strategi nasional tentang perubahan iklim hingga tahun 2050.

Ibu Nguyen Thi Linh Chi, Wakil Kepala Sekolah Menengah Thong Nhat di Hue, berbagi wawasan praktis. Sekolahnya, yang sangat terdampak oleh bencana alam, memprioritaskan pendidikan pengurangan sampah plastik. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, daur ulang kreatif, dan klub hijau, para siswa menjadi advokat lingkungan muda, yang memperluas kesadaran hingga ke masyarakat luas. Model "Sekolah Cerdas Plastik" yang diterapkan di Thua Thien – Hue, sebagai bagian dari proyek "Hue – Kota Cerdas Plastik di Vietnam Tengah," menunjukkan bagaimana kerja sama internasional dapat mendorong perubahan perilaku dan menumbuhkan gaya hidup berkelanjutan, dimulai dari generasi muda.

Ibu Le Anh Lan dari UNICEF menekankan bahwa perubahan perilaku siswa dimulai dari pendidik dan administrator. UNICEF, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan, sedang mengembangkan model sekolah yang adaptif terhadap iklim dan platform untuk inisiatif lingkungan yang dipimpin siswa, dengan tujuan membangun sistem pendidikan yang cerdas iklim secara global. Arsitek Hoang Thuc Hao menambahkan bahwa desain sekolah harus mengintegrasikan alam untuk menumbuhkan semangat ekologis, dengan elemen-elemen seperti atap miring tradisional Vietnam, dinding vertikal, dan penanaman bambu untuk peneduh alami guna mengurangi beban panas dan konsumsi energi bangunan.

Diskusi juga membahas tantangan praktis, seperti pengelolaan sampah plastik dengan sumber daya terbatas dan mengubah kebiasaan penggunaan nilon siswa, terutama di daerah pedesaan. Para ahli memberikan solusi yang dapat ditindaklanjuti untuk mendukung sekolah dalam mengimplementasikan perubahan ini secara efektif. Vietnam telah berkomitmen untuk mempromosikan pendidikan hijau dan menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab terhadap lingkungan di kalangan pemuda. Seminar tersebut menyimpulkan dengan konsensus bahwa Sekolah Ramah Lingkungan harus menjadi model operasional yang nyata, tertanam kuat dalam pengajaran sehari-hari, pembelajaran, dan keterlibatan masyarakat, menandai kemajuan signifikan dalam menumbuhkan praktik pendidikan berkelanjutan untuk generasi mendatang di Vietnam.

Sumber-sumber

  • nongnghiepmoitruong.vn

  • VietnamPlus

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.