Perangkat AI Baru Ungkap Fitur Bahasa Manusia untuk Kemajuan Riset dan Pendidikan

Diedit oleh: Olga Samsonova

Sebuah konsorsium ilmuwan internasional telah meluncurkan perangkat Kecerdasan Buatan (AI) canggih yang mampu mengurai karakteristik bahasa manusia, termasuk intensitas emosi, tingkat keakraban, dan derajat abstraksi kata-kata. Inovasi ini secara signifikan mengurangi waktu yang sebelumnya dibutuhkan dalam eksperimen psikolinguistik tradisional, yang sering kali memerlukan partisipasi ribuan responden. Proyek terobosan ini dikoordinasikan oleh Profesor Javier Conde dari Universidad Politécnica de Madrid (UPM), dengan dukungan dari institusi terkemuka seperti MIT dan University of California San Diego.

Perangkat lunak sumber terbuka yang dihasilkan ini memberdayakan para peneliti dan pendidik untuk menganalisis bahasa secara efisien melalui pemanfaatan Model Bahasa Besar (LLM), teknologi yang juga menjadi dasar sistem seperti ChatGPT. Pendekatan ini merupakan lompatan besar dari metode lama yang lamban, yang mengandalkan tes kognitif dan survei untuk memetakan respons individu terhadap kosakata tertentu. Profesor Conde menegaskan bahwa tujuan utama pengembangan ini adalah untuk memperluas cakupan dan kecepatan penelitian psikolinguistik, bukan untuk menggantikan penilaian manusia.

Implementasi praktis dari teknologi ini sangat luas, terutama dalam ranah pendidikan. Alat ini memungkinkan penyesuaian materi ajar agar selaras dengan tingkat kognitif dan emosional siswa, menciptakan pengalaman belajar yang personal dan adaptif. Penelitian menunjukkan bahwa AI dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan siswa untuk penyesuaian strategi pengajaran yang lebih efektif. Selain itu, sistem ini berpotensi mendukung diagnosis dini kondisi seperti disleksia atau depresi, meskipun itu bukan fokus utama pengembangannya.

Sistem AI ini menunjukkan kemampuan menarik untuk menyimpulkan reaksi manusia terhadap kata-kata tanpa memerlukan pelatihan eksplisit sebelumnya mengenai respons tersebut, meniru kecenderungan alami manusia. Para pengembang juga menyoroti potensi besar alat ini untuk studi bahasa yang kurang terwakili dalam penelitian, seperti bahasa Spanyol. Meskipun demikian, para ahli menekankan bahwa validasi temuan oleh pakar manusia tetap menjadi keharusan yang tak tergantikan, dan peran guru dalam memberikan konteks insani tidak dapat digantikan oleh teknologi.

Integrasi AI tingkat lanjut ini menandai evolusi penting menuju pendekatan berbasis data dalam memahami dan menyesuaikan diri dengan komunikasi manusia. Kemampuan LLM untuk melakukan analisis sentimen, menghasilkan konten menyerupai tulisan manusia, dan membantu pembuatan kode pemrograman menunjukkan fleksibilitasnya di berbagai sektor. Langkah maju ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana bahasa membentuk interaksi dan pembelajaran.

Sumber-sumber

  • Montevideo Portal / Montevideo COMM

  • Cómo la inteligencia artificial puede facilitar el estudio del lenguaje humano

  • La Inteligencia Artificial se alía con las carreras de Humanidades para 'repensar' la tecnología en la Universidad de Valladolid

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.