Pendidikan Progresif: Menyeimbangkan Kebutuhan Individu dan Kendala Logistik

Diedit oleh: Olga Samsonova

Konsep pendidikan progresif mengalihkan fokus utama dari kurikulum yang seragam menuju personalisasi mendalam dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini menyesuaikan pendidikan agar selaras dengan minat dan kebutuhan unik setiap peserta didik. Ini merupakan penyimpangan signifikan dari kerangka kerja kaku sistem kelas-tradisional. Akar filosofisnya kembali pada gagasan John Dewey, yang sangat menekankan pentingnya peran aktif siswa maupun pengajar dalam mengembangkan komunitas belajar.

Tren pedagogi kontemporer secara aktif mengintegrasikan elemen-elemen pembelajaran praktis. Hal ini mencakup pemanfaatan perjalanan edukatif dan ekspedisi lapangan untuk mendapatkan pengalaman yang memperkaya pengetahuan teoretis. Mengintegrasikan dunia nyata ke dalam rencana pelajaran memungkinkan siswa memperoleh pengayaan pengetahuan secara langsung melalui kunjungan ke museum, situs bersejarah, atau objek wisata alam, yang pada akhirnya memperkuat orientasi praktis dari materi yang dipelajari. Keberhasilan format semacam ini sangat bergantung pada kualifikasi para pengajar, yang kini berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran, bukan sekadar penyampai informasi.

Institusi pendidikan menunjukkan fleksibilitas dalam penyediaan layanan pendidikan, seperti yang ditunjukkan oleh Akademi Instruksi Virtual Duval (Duval Virtual Instruction Academy, DVIA), yang merupakan bagian dari Sekolah Umum Wilayah Duval (Duval County Public Schools, DCPS). DVIA menawarkan opsi pembelajaran tatap muka dan jarak jauh penuh bagi siswa mulai dari kelas 1 hingga kelas 12. Model asinkron DVIA, yang dapat diakses 24/7 oleh penduduk Wilayah Duval, mendorong pengembangan keterampilan penting pada siswa. Keterampilan tersebut meliputi kemampuan mengorganisasi diri, manajemen waktu, dan kompetensi dalam penggunaan berbagai platform komunikasi. Dalam sistem ini, orang tua siswa mengambil peran sebagai “pelatih pembelajaran” (coaches).

Meskipun adaptabilitas ini menawarkan banyak keuntungan, siswa yang memiliki mobilitas tinggi menghadapi tantangan logistik yang serius. Kesulitan-kesulitan ini mencakup perlunya mempertahankan jadwal belajar yang konsisten dan mematuhi beragam persyaratan regulasi. Sebagai contoh, norma-norma yang berkaitan dengan pembelajaran di rumah dapat bervariasi secara signifikan tergantung pada negara bagian tempat tinggal, menambah kompleksitas administrasi bagi pelajar yang berpindah-pindah.

Penelitian menunjukkan bahwa pendekatan progresif bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu mengargumentasikan posisi mereka dan beradaptasi secara efektif terhadap realitas sosial dan ekonomi yang kompleks. Tujuan akhirnya adalah menciptakan perpaduan harmonis antara proses akademik yang terstruktur dengan situasi praktis dan kehidupan yang beragam, sehingga membentuk lingkungan pendidikan yang adaptif dan kaya. Penerapan model-model inovatif seperti ini menuntut alokasi sumber daya yang substansial serta program pelatihan ulang staf pengajar yang komprehensif, sebagaimana telah dibuktikan oleh pengalaman negara-negara Barat dalam bidang pembelajaran terintegrasi.

Sumber-sumber

  • Business Insider

  • Duval County Public Schools - Virtual Instruction

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.