Pada 27 Mei 2025, Dewan Uni Eropa menyetujui pembentukan instrumen baru bernama Aksi Keamanan untuk Eropa (SAFE), yang dirancang untuk memperkuat kapabilitas pertahanan Eropa secara mandiri. SAFE menyediakan pinjaman jangka panjang dengan bunga kompetitif kepada negara-negara anggota yang berminat, memungkinkan mereka untuk melakukan pengadaan pertahanan bersama dalam area prioritas yang telah ditetapkan oleh Dewan Eropa. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi industri pertahanan Eropa dan memastikan ketersediaan peralatan pertahanan yang tepat waktu.
Sejak peluncurannya, 18 negara anggota UE telah mengajukan permohonan untuk memanfaatkan dana SAFE, dengan total permintaan mencapai setidaknya 127 miliar euro. Negara-negara tersebut termasuk Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Siprus, Kroasia, Estonia, Finlandia, Prancis, Yunani, Hungaria, Italia, Latvia, Lituania, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, dan Spanyol. Permohonan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memperkuat pertahanan Eropa dan mengurangi ketergantungan pada dukungan eksternal.
Selain itu, pada 4 Maret 2025, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengusulkan rencana "ReArm Europe" yang bertujuan untuk meningkatkan investasi pertahanan Eropa hingga mencapai 800 miliar euro dalam empat tahun. Rencana ini mencakup lima komponen utama: fleksibilitas fiskal, pinjaman pertahanan, pengalihan anggaran, peran Bank Investasi Eropa, dan pembentukan mekanisme untuk mobilisasi modal swasta. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemandirian pertahanan Eropa dan memastikan kesiapan menghadapi tantangan keamanan yang berkembang.
Inisiatif-inisiatif ini menunjukkan langkah signifikan Uni Eropa dalam memperkuat pertahanan bersama dan memastikan keamanan kontinennya secara mandiri. Dengan kolaborasi yang erat antara negara-negara anggota dan dukungan dari institusi Eropa, diharapkan Eropa dapat menghadapi tantangan keamanan masa depan dengan lebih efektif dan efisien.