Jerman mengumumkan inisiatif baru untuk meningkatkan dukungan militer bagi Ukraina dengan fokus pada penyediaan drone jarak jauh. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menyatakan bahwa Berlin sedang dalam proses finalisasi kontrak pengadaan ribuan drone produksi Ukraina senilai 300 juta Euro.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan Ukraina dalam melemahkan mesin perang Rusia di wilayah belakang. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Jerman yang lebih luas untuk memperkuat pertahanan Ukraina, yang sebelumnya telah menyalurkan bantuan signifikan seperti sistem pertahanan udara IRIS-T dan tank Leopard 1.
Pengiriman drone jarak jauh ini diharapkan dapat memberikan keunggulan strategis bagi Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia. Jerman secara aktif mengundang para mitra internasional untuk turut serta dalam inisiatif ini, menunjukkan upaya kolaboratif untuk mendukung kedaulatan Ukraina.
Drone-drone tersebut dirancang untuk memberikan kemampuan serangan mendalam, memungkinkan Ukraina menargetkan infrastruktur militer dan logistik Rusia yang berada jauh di belakang garis depan. Kemampuan ini sangat penting untuk mengganggu rantai pasokan dan operasi militer musuh. Drone yang dikembangkan dengan dukungan Jerman memiliki kemampuan untuk beroperasi secara mandiri dan mengatasi sistem pertahanan elektronik musuh.
Perkembangan ini juga menyoroti meningkatnya peran drone dalam strategi militer global. Ukraina sendiri telah menunjukkan inovasi luar biasa dalam produksi drone domestik, dengan target ambisius memproduksi puluhan ribu drone jarak jauh pada tahun 2024. Keberhasilan drone Ukraina dalam menyerang target di wilayah Rusia, bahkan hingga jarak 1.200 kilometer, menunjukkan efektivitas dan potensi teknologi ini sebagai alat pertahanan yang kuat.
Kolaborasi antara Jerman dan Ukraina dalam sektor drone ini tidak hanya memperkuat kapasitas militer Ukraina tetapi juga mendorong inovasi dan kemandirian industri pertahanan Ukraina, yang pada gilirannya berkontribusi pada stabilitas regional.