Singapura Memelopori Paspor Plastik Nasional dengan Teknologi SMX untuk Mendorong Daur Ulang dan Ekonomi Sirkular
Diedit oleh: Tatyana Hurynovich
Singapura memelopori inisiatif pengelolaan sampah plastik yang inovatif dengan meluncurkan program paspor plastik nasional. Program ini, yang merupakan hasil kemitraan antara Security Matters PLC (SMX) dan Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura, memanfaatkan teknologi penandaan molekuler dan blockchain untuk melacak plastik di seluruh siklus hidupnya. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan tingkat daur ulang dan mendorong ekonomi sirkular.
Program ini dijadwalkan untuk memulai integrasi semi-industri pada Kuartal I 2026, dengan pameran komersial skala penuh direncanakan pada Kuartal II 2027. Inisiatif ini merupakan respons terhadap tantangan pengelolaan limbah plastik di Singapura, di mana saat ini 94% dari 957.000 ton sampah plastik tahunan dibakar, dengan hanya 6% yang didaur ulang.
Dengan mengintegrasikan teknologi SMX, Singapura bertujuan untuk mengubah paradigma ini melalui sistem paspor digital yang akan menandai dan melacak limbah plastik secara real-time. Setiap kilogram plastik yang didaur ulang akan dikaitkan dengan Plastic Cycle Token (PCT), sebuah aset digital yang diperdagangkan yang didukung oleh penanda molekuler dan jejak audit on-chain. Mekanisme ini dirancang untuk memberikan insentif bagi praktik daur ulang yang lebih baik dan menciptakan nilai dari bahan daur ulang.
Proyeksi ekonomi dari inisiatif ini sangat menjanjikan. Diperkirakan bahwa penangkapan sepertiga dari aliran sampah plastik yang ada dalam loop yang diverifikasi SMX dapat menghemat S$27 juta per tahun dalam biaya insinerasi. Selain itu, program ini berpotensi menghasilkan tambahan S$75 juta dari penjualan resin pasca-konsumen (PCR) yang bersertifikat, dengan total dividen kepatuhan yang melebihi S$100 juta setiap tahunnya.
Keberhasilan Singapura dalam inisiatif ini dapat menjadi model bagi kawasan ASEAN yang lebih luas, yang mewakili pasar tahunan potensial senilai S$4,2 miliar yang saat ini belum banyak dimanfaatkan karena infrastruktur daur ulang yang terfragmentasi dan kurangnya sistem pelaporan yang dapat diverifikasi. Dengan menerapkan sistem paspor plastik, Singapura memposisikan dirinya sebagai pemimpin dalam pengelolaan plastik berkelanjutan dan menetapkan cetak biru global untuk praktik daur ulang plastik dan ekonomi sirkular. Teknologi SMX, yang menggabungkan penanda fisik atau kimia dengan pembaca dan platform digital blockchain, telah menunjukkan kemampuannya dalam melacak komponen di sepanjang rantai pasokan. Integrasi dengan penelitian deteksi dan profil spektroskopi dari A*STAR semakin memperkuat fondasi teknologi ini. Sistem ini tidak hanya memberikan transparansi dan akuntabilitas yang dibutuhkan dalam daur ulang plastik, tetapi juga membuka jalan bagi merek untuk memverifikasi klaim konten daur ulang mereka, sekaligus memberikan alat kepatuhan yang seragam bagi regulator. Langkah Singapura ini merupakan contoh bagaimana inovasi teknologi dapat secara langsung mengatasi tantangan lingkungan yang mendesak, mengubah sampah menjadi sumber daya berharga, dan membuka peluang ekonomi baru, sambil mempromosikan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi semua.
Sumber-sumber
FinanzNachrichten.de
PR Newswire
Newswire
Stock Titan
Investing.com
Access Newswire
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
