Microsoft Perluas Energi Terbarukan di Jepang dengan Kesepakatan PPA Surya 100MW

Diedit oleh: Татьяна Гуринович

Microsoft memperluas komitmen energi terbarukannya di Jepang dengan menandatangani tiga perjanjian pembelian tenaga listrik (PPA) tenaga surya baru dengan Shizen Energy. Kesepakatan baru ini memiliki total 100 megawatt (MW) kapasitas energi bersih, yang akan memasok listrik rendah karbon untuk pusat data, layanan cloud, dan operasi AI Microsoft di Jepang. Perjanjian berdurasi 20 tahun ini mencakup proyek-proyek di wilayah Kyushu dan Chugoku, memperkuat upaya Microsoft untuk mencapai target energi terbarukan 100% pada tahun 2025 dan menjadi negatif karbon pada tahun 2030.

Perluasan ini merupakan kelanjutan dari kemitraan awal antara Microsoft dan Shizen Energy yang dimulai pada tahun 2023. Dari tiga PPA baru, satu fasilitas tenaga surya telah beroperasi, sementara dua lainnya sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan segera menyediakan listrik bersih.

Secara global, Microsoft telah menunjukkan ambisi yang signifikan dalam energi terbarukan. Pada tahun 2024 saja, perusahaan ini telah mengontrak 19 gigawatt (GW) energi terbarukan baru melalui PPA di 16 negara. Langkah ini mencerminkan kesadaran yang meningkat akan pentingnya pengadaan energi bersih untuk memenuhi target lingkungan yang ambisius dan berkontribusi pada dekarbonisasi skala besar. Microsoft melihat kemitraan jangka panjang seperti ini sebagai kunci untuk membuka peluang lebih lanjut di pasar energi terbarukan, terutama di tengah tantangan pasokan di ekonomi maju.

Shizen Energy, yang didirikan pada tahun 2011, telah mengembangkan lebih dari 1,2 GW proyek energi terbarukan di seluruh dunia. Perusahaan ini juga baru-baru ini berpartisipasi dalam kerja sama energi bersih dengan perusahaan teknologi besar lainnya, seperti Google. Perjanjian dengan Microsoft ini menjadi bukti peluang yang berkembang bagi pengembang energi yang menyediakan energi bersih dalam skala besar kepada pembeli korporat. Kesepakatan ini juga menyoroti peran penting sertifikat non-fosil Jepang dalam skema kepatuhan standar pengungkapan global, yang semakin penting bagi para pembeli internasional. Perkembangan ini memberikan studi kasus yang berharga tentang bagaimana kemitraan jangka panjang menjadi pusat transisi menuju nol emisi.

Jepang sendiri menargetkan porsi energi terbarukan sebesar 36-38% dari bauran energinya pada tahun 2030, dengan pangsa saat ini sekitar 22% (atau sekitar 25,7% pada tahun 2023). Upaya seperti yang dilakukan Microsoft dan Shizen Energy sangat penting untuk mencapai target nasional ini. Pertumbuhan permintaan korporat untuk energi bersih di Jepang diperkirakan akan terus meningkat, didorong oleh tujuan keberlanjutan perusahaan domestik dan internasional, menciptakan lanskap yang dinamis di mana inovasi dan investasi dalam energi terbarukan menjadi semakin krusial untuk masa depan energi negara tersebut.

Sumber-sumber

  • ESG News

  • Our 2025 Environmental Sustainability Report - Microsoft On the Issues

  • Microsoft will be carbon negative by 2030 - The Official Microsoft Blog

  • Microsoft Buys 3.5 Million Carbon Credits to Offset AI’s Soaring Emissions

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.