Pada tahun 2025, sektor kecerdasan buatan (AI) mengalami persaingan yang semakin ketat untuk mendapatkan talenta terbaik. Meta Platforms, yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg, telah meluncurkan Meta Superintelligence Labs untuk meningkatkan kapabilitas AI mereka.
Meta secara agresif merekrut, menawarkan paket kompensasi yang signifikan untuk menarik para profesional AI elit. Strategi ini telah berhasil menarik beberapa tokoh kunci dari pesaing, termasuk Daniel Gross dari Safe Superintelligence (SSI) dan Ruoming Pang dari Apple. Hal ini mencerminkan persaingan global yang semakin intensif dalam pengembangan teknologi, yang juga relevan bagi perusahaan teknologi di Indonesia.
Secara bersamaan, startup AI asal China, DeepSeek, sedang memperluas timnya untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan AI mereka. DeepSeek aktif merekrut secara global, dengan fokus pada kecerdasan umum buatan (AGI) dan model bahasa besar, menantang dominasi perusahaan teknologi AS. Perkembangan ini menunjukkan pergeseran lanskap teknologi global, yang juga perlu diperhatikan oleh para pemangku kepentingan di Indonesia, terutama dalam konteks kerjasama regional di Asia Tenggara.