Pada tanggal 9 Juli 2025, Menteri Luar Negeri dan Urusan Ekspatriat Yordania, Ayman Safadi, dan Menteri Luar Negeri Kuwait, Abdullah Ali Al Yahya, menandatangani enam perjanjian kerjasama di Amman.
Perjanjian-perjanjian ini mencakup berbagai sektor penting seperti pariwisata, budaya, pendidikan, penelitian ilmiah, mobilitas tenaga kerja, dan kerjasama diplomatik. Program eksekutif untuk pariwisata (2025-2027) dan kerjasama budaya (2025-2028) telah ditandatangani, bersama dengan program untuk memperkuat kerjasama di bidang pendidikan tinggi dan penelitian ilmiah (2025-2030).
Diskusi juga mencakup inisiatif untuk meningkatkan perdagangan, meningkatkan kerjasama dalam keamanan pangan dan farmasi, serta mempromosikan integrasi sektor swasta. Para menteri juga membahas situasi di Gaza, mengutuk agresi Israel dan menekankan perlunya gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan. Hal ini sejalan dengan semangat persaudaraan dan solidaritas yang dijunjung tinggi dalam masyarakat Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara pada umumnya.
Kerjasama ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara Yordania dan Kuwait, serta memberikan kontribusi positif bagi stabilitas dan kemakmuran di kawasan. Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, juga terus memantau perkembangan di Timur Tengah dan mendukung upaya-upaya perdamaian dan kemanusiaan di wilayah tersebut.