Jepang Sesuaikan Biaya Masuk dan Pajak Keberangkatan Mulai Tahun Fiskal 2026 di Tengah Lonjakan Turis
Diedit oleh: Татьяна Гуринович
Pemerintah Jepang mengumumkan penyesuaian kebijakan signifikan yang akan mulai berlaku pada tahun fiskal 2026, melibatkan peningkatan substansial pada biaya visa masuk dan pajak keberangkatan. Keputusan ini merupakan respons langsung terhadap lonjakan kedatangan wisatawan internasional yang luar biasa, sebuah tren yang telah menempatkan Jepang sebagai destinasi global utama namun juga menimbulkan tantangan terkait kapasitas infrastruktur dan kelestarian lingkungan.
Langkah ini menandai upaya pemerintah untuk mengalihkan fokus narasi pariwisata dari sekadar volume kunjungan menuju pengelolaan yang lebih bijaksana dan berkelanjutan. Secara historis, biaya visa masuk untuk pengunjung asing telah dipertahankan selama empat dekade. Saat ini, biaya visa sekali masuk berada di kisaran ¥3.000 (sekitar US$20), dan visa multi-entri ditetapkan pada ¥6.000. Penyesuaian ini diharapkan akan menyelaraskan tarif Jepang dengan standar internasional negara-negara maju lainnya, seperti Amerika Serikat yang mengenakan biaya sekitar US$185 dan Inggris sekitar US$177.
Selain biaya visa, pajak keberangkatan yang saat ini dikenakan sebesar ¥1.000 per individu, yang mulai berlaku sejak 2019, juga akan mengalami perubahan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2024, Jepang menyambut rekor 36,87 juta pengunjung internasional, melonjak 47% dari tahun sebelumnya. Ledakan pariwisata ini, meskipun memberikan dorongan ekonomi, telah memberikan tekanan nyata pada infrastruktur publik dan memicu isu kepadatan di lokasi-lokasi ikonik seperti Kyoto dan Gunung Fuji.
Pendapatan tambahan yang dihasilkan dari kenaikan biaya ini dialokasikan secara strategis untuk memperkuat fondasi negara. Dana tersebut akan diarahkan untuk memodernisasi fasilitas bandara, meningkatkan sistem pemeriksaan keamanan, dan mendukung program domestik vital, termasuk inisiatif seperti pembebasan biaya sekolah menengah atas. Pemerintah Jepang menegaskan bahwa kemudahan akses pariwisata harus berjalan seiring dengan investasi kembali pada kualitas pengalaman pengunjung dan perlindungan warisan budaya serta alam negara.
Di tengah penyesuaian ini, Jepang terus memajukan konsep pariwisata berkelanjutan. Berbagai wilayah, termasuk Prefektur Gifu, telah diakui secara global atas praktik pariwisata yang bertanggung jawab, menekankan pada tradisi gotong royong lokal seperti 'Yui' untuk melestarikan warisan. Badan Pariwisata Jepang juga telah mengidentifikasi upaya pengelolaan destinasi berkelanjutan di berbagai area, menunjukkan komitmen jangka panjang untuk memastikan keindahan alam dan kekayaan budaya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Sumber-sumber
Travel And Tour World
Japan to raise visa fees and departure tax in 2026 - Japan Today
Tourism in Japan - Wikipedia
Planning a trip to Japan? Expect higher visa fees and tourist taxes in 2026 | Euronews
USA-Japan Tourism in 2024 Breaks All-Time Record | Japan National Tourism Organization
Japan Projected to Hit Over 40 Million International Visitors Before the End of the Year, Says Tourist Japan
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
