Pada 11 September 2025, Belarus mengumumkan pembebasan 52 tahanan politik, sebuah langkah signifikan yang disambut baik oleh komunitas internasional. Langkah ini menandai potensi perbaikan dalam hubungan diplomatik negara itu dengan Amerika Serikat, yang mengumumkan pelonggaran sebagian sanksi terhadap maskapai penerbangan nasional Belarus, Belavia.
Di antara mereka yang dibebaskan adalah tokoh oposisi terkemuka Mikalai Statkevich dan jurnalis Ihar Losik. Pembebasan ini terjadi menyusul seruan diplomatik dari Presiden AS Donald Trump, yang bertujuan untuk membangun kepercayaan dan memulihkan hubungan bilateral yang tegang. Pelonggaran sanksi terhadap Belavia memungkinkan maskapai tersebut untuk melakukan perawatan dan pembelian komponen pesawat, yang dipandang Washington sebagai upaya "pelibatan konstruktif" untuk mendorong normalisasi hubungan.
Langkah Belarus untuk membebaskan tahanan politik ini bukanlah hal baru, namun skala dan konteksnya kali ini menunjukkan adanya pergeseran. Sebelumnya, pada Juni 2025, Belarus juga membebaskan tokoh oposisi Siarhei Tsikhanouski, suami dari pemimpin oposisi yang diasingkan Sviatlana Tsikhanouskaya, bersama 13 tahanan lainnya, setelah kunjungan utusan khusus AS. Peristiwa-peristiwa ini mengindikasikan upaya Presiden Alexander Lukashenko untuk meredakan isolasi internasional dan memperbaiki citra negaranya di mata Barat.
Meskipun demikian, kelompok hak asasi manusia dan organisasi internasional terus menyuarakan keprihatinan mendalam mengenai situasi hak asasi manusia di Belarus. Laporan dari PBB dan organisasi seperti Human Rights Watch serta Amnesty International secara konsisten mencatat adanya pelanggaran hak asasi manusia yang meluas. Diperkirakan masih terdapat lebih dari seribu tahanan politik yang mendekam di penjara Belarus, menunjukkan bahwa jalan menuju reformasi demokrasi yang komprehensif masih panjang.
Kasus-kasus seperti Mikalai Statkevich, yang telah berulang kali menghadapi penahanan karena perjuangan mereka untuk demokrasi, dan Ihar Losik, yang dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, menjadi cerminan dari perjuangan panjang masyarakat Belarus untuk kebebasan dan hak-hak dasar. Pelonggaran sanksi terhadap Belavia, meskipun terbatas, memberikan kesempatan bagi Belarus untuk kembali berintegrasi dengan komunitas global. Keberlanjutan momentum positif ini akan sangat bergantung pada komitmen Belarus untuk melakukan reformasi yang lebih substantif, termasuk pembebasan semua tahanan politik dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.