Pada 31 Juli 2025, serangan gabungan rudal dan drone oleh Rusia menghantam Kyiv, ibu kota Ukraina, mengakibatkan setidaknya enam orang tewas, termasuk seorang anak berusia enam tahun, dan puluhan lainnya terluka. Serangan ini menargetkan berbagai lokasi di empat distrik kota, menyebabkan kerusakan signifikan pada bangunan tempat tinggal, sekolah, dan rumah sakit. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengutuk serangan tersebut dan menekankan pentingnya kekuatan dalam mencapai perdamaian. Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump, memberikan tenggat waktu yang lebih singkat bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menunjukkan kemajuan dalam upaya perdamaian, dengan ancaman sanksi lebih lanjut jika tidak ada kemajuan yang signifikan. Serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik dan upaya internasional untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun. Selain itu, laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa mereka telah menguasai sepenuhnya kota Chasiv Yar di wilayah Donetsk, meskipun klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen. Serangan ini menyoroti eskalasi kekerasan yang terus berlanjut di Ukraina dan tantangan besar dalam mencapai resolusi damai yang langgeng.
Serangan Rudal dan Drone Rusia di Kyiv: Enam Tewas dan Puluhan Terluka
Diedit oleh: S Света
Sumber-sumber
Bloomberg Business
Russia hits Ukrainian capital Kyiv in missile and drone attack, killing 6 people and wounding 52
Russia has immunity to sanctions, Kremlin says after Trump tightens deadline
Trump sets new deadline of 10 or 12 days for Russia to act on Ukraine
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.