Pada tanggal 15 Agustus 2025, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan bersejarah di Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson (JBER) di Anchorage, Alaska. KTT ini bertujuan untuk membahas konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan menjajaki jalan menuju perdamaian.
Lokasi pertemuan di Alaska memiliki makna sejarah dan geografis, mengingat Alaska pernah menjadi koloni Rusia hingga tahun 1867. JBER dipilih karena kapasitas keamanannya yang kuat dan perannya sebagai fasilitas utama selama Perang Dingin. Delegasi dari kedua belah pihak mencakup pejabat tinggi. Dari pihak AS, hadir Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, Direktur CIA John Ratcliffe, dan Kepala Staf Susie Wiles. Delegasi Rusia terdiri dari Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Menteri Pertahanan Andrei Belousov, Menteri Keuangan Anton Siluanov, Penasihat Presiden Yuri Ushakov, dan Utusan Khusus Kirill Dmitriev. Kanselir Jerman Friedrich Merz juga hadir.
Presiden Trump menyatakan optimisme mengenai potensi kesepakatan, dengan keyakinan 75% untuk mencapai perjanjian. Namun, ia menekankan bahwa keputusan akhir mengenai Ukraina akan memerlukan partisipasi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di masa mendatang. Ketiadaan Zelensky dalam KTT ini menjadi perhatian bagi sekutu-sekutu Eropa, yang menekankan perlunya melibatkan Ukraina dalam negosiasi untuk perdamaian yang adil dan berkelanjutan. Kanselir Jerman Friedrich Merz menyoroti KTT di Anchorage sebagai kesempatan unik untuk membuat kemajuan signifikan menuju perdamaian di Ukraina. Pertemuan ini sangat penting mengingat dampak perang yang sedang berlangsung di Ukraina terhadap keamanan Eropa dan hubungan internasional. Hasil KTT ini berpotensi membentuk masa depan konflik dan hubungan AS-Rusia.