Krisis energi yang parah tengah melanda Kuba, menyebabkan pemadaman listrik nasional yang meluas dan berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari serta perekonomian negara.
Sistem Kelistrikan Nasional (SEN) dilaporkan mengalami keruntuhan total pada 10 September 2025, pukul 09:14 pagi, yang membuat seluruh pulau terputus dari aliran listrik. Ini merupakan insiden pemadaman listrik nasional kedua di tahun 2025 dan yang kelima sejak akhir tahun sebelumnya. Situasi ini telah menyebabkan pemadaman listrik bergilir yang mencapai hingga 20 jam sehari di banyak wilayah, sementara ibu kota Havana mengalami pemadaman selama 4-5 jam.
Dampak dari krisis ini sangat terasa di berbagai sektor. Kegiatan olahraga, pendidikan, dan aktivitas tenaga kerja terpaksa ditunda. Bisnis swasta menghadapi kesulitan operasional karena kelangkaan dan mahalnya bahan bakar untuk generator di pasar informal. Meskipun hotel-hotel wisata memiliki sistem mandiri, para tamu terbatas di dalam fasilitas karena layanan lain tutup.
Krisis energi ini berakar pada kombinasi faktor, termasuk usia infrastruktur pembangkit listrik yang sudah usang, kekurangan bahan bakar, serta kendala mata uang asing untuk impor. Sanksi ekonomi dari Amerika Serikat juga turut memperburuk kondisi yang ada.
Pemerintah Kuba telah merespons dengan mengeluarkan dekrit darurat yang mencakup kebijakan penghematan ketat dan mendorong penggunaan energi terbarukan, seperti panel surya, dalam tiga tahun ke depan. Perusahaan yang tidak mematuhi aturan penghematan, seperti larangan penggunaan AC di banyak tempat, dapat dikenakan denda hingga 15.000 peso.
Secara historis, Kuba telah mengalami berbagai insiden pemadaman listrik, termasuk pemadaman nasional pada 15 Maret 2025, dan penundaan aktivitas pada 14 Februari 2025 akibat memburuknya krisis energi. Krisis yang terjadi saat ini dianggap sebagai yang terparah sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991, dengan pemadaman yang meluas memperburuk kelangkaan pangan dan obat-obatan, serta inflasi yang meroket.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mendasar mengenai keberlanjutan infrastruktur energi Kuba, kemampuan pemerintah dalam mengelola krisis, serta dampak jangka panjang terhadap ekonomi dan stabilitas sosial negara tersebut. Masyarakat Kuba terus beradaptasi dengan situasi yang penuh ketidakpastian ini, mencari cara untuk menjaga aktivitas sehari-hari di tengah kegelapan yang melanda.