Pada 22 Juli 2025, Jepang dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan perdagangan yang signifikan, mengurangi tarif impor mobil Jepang dari 25% menjadi 15%. Kesepakatan ini juga mencakup komitmen Jepang untuk berinvestasi sebesar $550 miliar di AS, termasuk pembelian pesawat Boeing dan peningkatan impor produk pertanian.
Meskipun tarif impor mobil Jepang ke AS telah berkurang, beberapa produsen mobil Jepang menghadapi tantangan keuangan. Toyota dan Honda memperkirakan penurunan laba operasional mereka pada kuartal pertama tahun fiskal ini, dipengaruhi oleh tarif impor AS yang lebih tinggi dan penguatan yen. Mazda juga memperkirakan penurunan laba operasional yang signifikan, dengan dampak dari tarif impor AS yang baru.
Sementara itu, Bank of Japan (BOJ) mempertimbangkan kemungkinan kenaikan suku bunga jika ketegangan perdagangan dengan AS mereda. Beberapa pembuat kebijakan BOJ melihat potensi untuk melanjutkan kenaikan suku bunga jika ketegangan perdagangan berkurang, meskipun sebagian besar anggota menekankan perlunya menjaga suku bunga tetap stabil karena risiko ekonomi dari tarif AS.
Kesepakatan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi antara Jepang dan AS, dengan potensi dampak signifikan pada perdagangan internasional dan industri otomotif. Implementasi yang cepat dari kesepakatan ini akan memberikan kepastian bagi para pelaku industri dan dapat mendorong inovasi serta efisiensi di pasar otomotif global.