Jerman saat ini sedang memperdebatkan kebijakannya mengenai reuni keluarga untuk pengungsi dengan perlindungan subsidiari. Pemerintah koalisi, di bawah Menteri Dalam Negeri Federal Alexander Dobrindt (CSU), sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan reuni keluarga untuk kelompok ini selama dua tahun, yang memicu perdebatan dan kekhawatiran di antara para pembela hak asasi manusia.
Penangguhan potensial ini mencerminkan tindakan serupa dari tahun 2016 hingga 2018, yang menyebabkan kesulitan bagi keluarga yang terkena dampak. Usulan saat ini bertujuan untuk mengurangi faktor pendorong yang dirasakan bagi migran, dengan pengecualian hanya dalam kasus kesulitan ekstrem. Menteri Dalam Negeri Alexander Dobrindt mengatakan kepada parlemen Jerman pada hari Jumat bahwa warga negara "mengharapkan perubahan kebijakan" tentang imigrasi dan itu termasuk mengakhiri reuni keluarga dalam kasus-kasus tertentu.
Pada Mei 2025, Jerman menampung sekitar 351.400 individu dengan perlindungan subsidiari, sebagian besar dari Suriah. Perdebatan ini menyeimbangkan kekhawatiran kemanusiaan dengan mengelola arus migrasi dan keamanan internal. Keputusan tersebut akan berdampak signifikan pada pengungsi dan keluarga mereka yang berusaha membangun kembali kehidupan mereka di Jerman. Keputusan akhir diharapkan akan dibuat oleh kabinet pada hari Rabu.