Emma Mazhari, CEO perdagangan minyak di Maersk, memperingatkan tentang risiko penurunan harga minyak yang signifikan. Peringatan ini disampaikan pada konferensi Asia Pacific Petroleum Conference (APPEC) 2025 di Singapura. Mazhari menyoroti bahwa kombinasi pertumbuhan permintaan global yang moderat dan peningkatan produksi oleh OPEC+ dapat mengganggu keseimbangan pasar minyak global dan menekan harga ke bawah.
Pernyataan Mazhari muncul setelah pengumuman OPEC+ pada hari Minggu sebelumnya mengenai rencana peningkatan produksi sebesar 137.000 barel per hari mulai Oktober 2025. Langkah ini merupakan bagian dari strategi kelompok tersebut untuk merebut kembali pangsa pasar dengan membalikkan pemotongan produksi sebelumnya. Kekhawatiran mengenai potensi kelebihan pasokan ini sejalan dengan analisis pasar yang menunjukkan bahwa permintaan minyak global tidak tumbuh secepat yang diantisipasi, meskipun ada peningkatan produksi.
Di luar dinamika harga jangka pendek, Mazhari juga menggarisbawahi pergeseran jangka panjang dalam lanskap energi. Ia memproyeksikan peningkatan substansial dalam pasokan bahan bakar bunker rendah karbon setelah tahun 2030. Proyeksi ini mencerminkan tren industri maritim dan energi menuju opsi bahan bakar yang lebih berkelanjutan, sejalan dengan target netralitas karbon yang semakin banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Maersk.
Maersk sendiri secara aktif menjajaki dan berinvestasi dalam bahan bakar hijau, menargetkan penggunaan bahan bakar hijau mencapai 15-20% dari total konsumsi bahan bakar lautnya pada tahun 2030, dengan fokus pada metanol hijau dan bio-metana. Langkah ini menunjukkan kesiapan industri untuk beradaptasi dengan regulasi lingkungan yang lebih ketat dan permintaan pasar yang berkembang untuk solusi energi yang lebih ramah lingkungan. Pergeseran menuju bahan bakar rendah karbon ini juga didukung oleh inovasi teknologi dan komitmen global terhadap transisi energi.