SpaceX berhasil meluncurkan misi NROL-48 dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada 22 September 2025, pukul 13:38 EDT. Misi ini membawa muatan rahasia untuk National Reconnaissance Office (NRO), sebuah badan intelijen yang berfokus pada data luar angkasa.
Peluncuran ini merupakan bagian dari strategi NRO untuk membangun "arsitektur terproliferasi," yang melibatkan jaringan satelit pengintai dan komunikasi yang lebih banyak, lebih kecil, dan hemat biaya. Pendekatan ini berbeda dari model tradisional yang mengandalkan beberapa satelit besar dan mahal, sehingga meningkatkan ketahanan dan kemampuan operasional. Arsitektur terproliferasi ini dirancang untuk memberikan lebih banyak sinyal dan citra dibandingkan sistem yang ada, dengan fokus pada peningkatan frekuensi kunjungan kembali ke area tertentu dan pengiriman informasi yang lebih cepat.
NRO telah meluncurkan lebih dari 200 satelit dalam dua tahun terakhir dan berencana memperluas konstelasi ini hingga tahun 2029, dengan tujuan menggandakan jumlah satelit yang beroperasi dan meningkatkan volume intelijen sinyal dan citra hingga sepuluh kali lipat dalam dekade mendatang. Misi NROL-48 adalah peluncuran kesebelas yang didedikasikan untuk arsitektur ini dan yang kelima di tahun 2025, menunjukkan kemajuan pesat dalam inisiatif ini.
Roket Falcon 9 yang digunakan dalam misi ini, dengan penguat tahap pertama yang telah terbang sebanyak 18 kali, berhasil kembali ke Bumi dan mendarat di landasan peluncuran Vandenberg sekitar 7,5 menit setelah lepas landas. Penguat ini sebelumnya telah digunakan dalam berbagai misi penting, termasuk peluncuran Crew-7, CRS-29, PACE, Transporter-10, EarthCARE, NROL-186, Transporter-13, TRACERS, dan sembilan misi Starlink. Keberhasilan pendaratan kembali ini menegaskan keandalan dan kemampuan penggunaan kembali roket Falcon 9.
Meskipun rincian spesifik mengenai muatan satelit dirahasiakan, diyakini bahwa satelit-satelit ini merupakan versi modifikasi dari satelit internet Starlink milik SpaceX, yang dilengkapi dengan sensor canggih dan teknologi pengintaian lainnya. Kemitraan antara SpaceX dan NRO dalam misi ini menggarisbawahi kolaborasi berkelanjutan untuk memajukan keamanan nasional melalui peningkatan kapabilitas berbasis luar angkasa. Strategi proliferasi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pengumpulan data tetapi juga memberikan ketahanan yang lebih besar terhadap ancaman potensial.
Perkembangan arsitektur terproliferasi ini merupakan respons terhadap lanskap ancaman yang terus berkembang, di mana memiliki banyak satelit yang lebih kecil dan tersebar memberikan keuntungan strategis dibandingkan dengan sistem yang lebih sedikit namun lebih besar. Pendekatan ini memungkinkan NRO untuk memberikan intelijen yang lebih tepat waktu dan komprehensif kepada para pengguna, termasuk Komunitas Intelijen, Departemen Pertahanan, dan mitra sekutu, memperkuat posisi Amerika Serikat dalam pengawasan dan intelijen global.