SpaceX berhasil meluncurkan wahana antariksa Dragon dalam misi ke-33 Commercial Resupply Services (CRS-33) menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Peluncuran bersejarah ini dilaksanakan pada 24 Agustus 2025, pukul 02:45 EDT, dari Space Launch Complex 40 di Cape Canaveral Space Force Station, Florida.
Wahana antariksa Dragon membawa muatan lebih dari 5.000 pon (sekitar 2.270 kg), yang mencakup pasokan penting bagi kru, peralatan vital, dan eksperimen ilmiah mutakhir. Salah satu komponen utama misi ini adalah "boost trunk" yang dirancang khusus untuk melakukan pendorongan ulang orbit ISS selama beberapa bulan ke depan. Kemampuan pendorongan ulang ini sangat krusial untuk menjaga ketinggian stasiun antariksa, terutama mengingat potensi penarikan diri Rusia dari program ISS pada tahun 2028, yang akan meningkatkan ketergantungan pada wahana antariksa AS seperti Dragon dan Cygnus untuk menjaga operasional stasiun hingga tahun 2030 atau 2031.
Payload ilmiah dalam misi CRS-33 sangat beragam, berfokus pada penelitian ilmu biomedis dan fisika, demonstrasi teknologi, serta proyek yang dipimpin oleh siswa. Inisiatif ini mencakup studi tentang sel punca pembentuk tulang untuk mengatasi kehilangan massa tulang, material untuk pencetakan 3D implan medis guna membantu pengobatan kerusakan saraf, dan jaringan hati yang dicetak secara biologis untuk meneliti perkembangan pembuluh darah dalam kondisi mikrogravitasi. Cedars-Sinai Medical Center akan mengevaluasi apakah sel punca pluripoten terinduksi membelah lebih cepat di luar angkasa, yang dapat mempercepat terobosan dalam pengobatan regeneratif. Selain itu, Wake Forest Institute for Regenerative Medicine akan mempelajari jaringan hati yang direkayasa yang mengandung pembuluh darah dalam mikrogravitasi, sebuah proyek yang berpotensi memajukan rekayasa jaringan untuk penggantian organ di masa depan.
Wahana antariksa Dragon dijadwalkan untuk berlabuh secara otonom dengan ISS pada 25 Agustus 2025, sekitar pukul 07:30 EDT, di port depan modul Harmony. Wahana ini akan tetap terpasang selama kurang lebih tiga bulan, dan selama periode tersebut akan melakukan beberapa pendorongan ulang orbit. Misi ini menandai kemitraan berkelanjutan antara NASA dan SpaceX, yang sangat penting untuk pengiriman pasokan penting dan kemajuan penelitian ilmiah di ISS. Sejak 2012, SpaceX telah melakukan puluhan misi sukses ke ISS, dengan hanya satu kegagalan misi kargo (CRS-7), menunjukkan keandalan yang terus meningkat. Misi ini juga menyoroti sejarah panjang Space Launch Complex 40 (SLC-40) di Cape Canaveral, yang sebelumnya digunakan untuk peluncuran roket Titan sebelum diadaptasi oleh SpaceX untuk Falcon 9. Sejak tahun 2007, SLC-40 telah menjadi landasan penting bagi SpaceX, menyaksikan peluncuran bersejarah yang mendukung eksplorasi ruang angkasa dan inovasi teknologi.