Impulse Space telah mengumumkan peningkatan signifikan pada pesawat ruang angkasa Mira, yang secara substansial memperluas kemampuannya untuk operasi di luar Orbit Bumi Rendah (LEO). Peningkatan ini mencakup dorongan propulsi yang lebih kuat, avionik yang ditingkatkan, sistem daya yang lebih baik, dan kemampuan perangkat lunak yang ditingkatkan, memposisikan Mira untuk misi yang lebih menantang di Orbit Bumi Menengah (MEO), Orbit Geosynchronous (GEO), dan seterusnya.
Peningkatan utama pada Mira meliputi peningkatan pendorong Saiph dari 5 lbf menjadi 6 lbf, yang menghasilkan peningkatan daya dorong sebesar 20% di seluruh delapan pendorongnya. Dikombinasikan dengan kapasitas propelan yang diperluas, ini memberikan peningkatan delta-v sebesar 25%, memungkinkan Mira untuk mencapai delta-v hingga 900 m/s untuk muatan 100 kg. Pesawat ruang angkasa ini sekarang dilengkapi dengan avionik yang tahan radiasi, radio dan antena yang diperbarui, serta empat roda reaksi internal dan empat pelacak bintang untuk presisi yang lebih baik dalam penunjukan. Susunan surya artikulasi yang dapat dipasang kini menyediakan lebih dari dua kali lipat daya untuk muatan dibandingkan dengan desain sebelumnya.
Fitur-fitur baru lainnya termasuk peningkatan otonomi dan keamanan siber, dengan solusi kriptografi Tipe NSA 1 dan kepatuhan terhadap CNSSP-12 untuk melindungi data misi-kritis. Struktur teluk tunggal yang didesain ulang memaksimalkan volume muatan untuk misi rideshare. Tom Mueller, pendiri dan CEO Impulse Space, yang juga merupakan tokoh kunci di balik pengembangan mesin Merlin dan Draco SpaceX, menekankan pentingnya mobilitas ruang angkasa yang ditingkatkan untuk memajukan ekonomi ruang angkasa yang berkelanjutan.
Pesawat ruang angkasa Mira yang ditingkatkan dijadwalkan untuk debut pada misi LEO Express 3 akhir tahun ini, yang sudah memiliki manifest muatan yang terisi penuh. Selain itu, Impulse Space akan menggunakan Mira untuk misi VICTUS SURGO dan VICTUS SALO yang direncanakan pada tahun 2026. Misi-misi ini, yang didukung oleh kontrak senilai $34,5 juta dari Angkatan Udara AS, akan mendemonstrasikan kemampuan Ruang Tanggap Taktis (TacRS) untuk Departemen Pertahanan. NASA juga telah memilih Impulse Space untuk melakukan studi tentang layanan kendaraan transfer orbit untuk orbit yang sulit dijangkau.