Pemerintah Belanda secara aktif mendorong transisi energi berkelanjutan dengan fokus pada hidrogen hijau. Sebagai bagian dari komitmen ini, proyek H2 Achterhoek di Netterden menerima subsidi €10 juta. Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara dua belas keluarga petani dan Kuster Energy untuk mendirikan pabrik produksi hidrogen yang ditenagai oleh sumber energi terbarukan.
Pabrik H2 Achterhoek akan berlokasi di dekat ladang angin dan surya yang sudah ada, termasuk salah satu dari sembilan turbin angin 3,675 MW dari Windpark Den Tol dan taman surya seluas 16 MWp. Penempatan strategis ini memungkinkan konversi langsung energi angin dan surya menjadi hidrogen hijau. Proyek ini merupakan penerima Program Subsidi untuk Produksi Skala Besar Hidrogen Sepenuhnya Terbarukan Melalui Elektrolisis (OWE), yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dalam produksi hidrogen hijau. Dari sebelas proyek yang terpilih dalam putaran kedua OWE, H2 Achterhoek menerima hibah yang signifikan, menyoroti dorongan Belanda menuju hidrogen hijau. Produksi hidrogen selama periode pembangkitan energi terbarukan yang tinggi ini juga bertujuan untuk mengurangi kemacetan jaringan di wilayah tersebut.
Subsidi OWE sebesar €10 juta sangat penting untuk kelayakan proyek ini, mengingat biaya konstruksi, koneksi jaringan, sertifikasi, dan operasi yang signifikan, terutama pada tahap awal dengan pendapatan produksi hidrogen yang terbatas. Upaya ini sejalan dengan strategi Belanda untuk meningkatkan produksi hidrogen hijau, mengurangi biaya, dan mendorong inovasi, dengan target kapasitas elektrolisis 4 GW pada tahun 2030. Skema subsidi OWE adalah pilar utama dalam mendukung proyek-proyek yang menjembatani kesenjangan ekonomi antara produksi hidrogen terbarukan dan berbasis fosil. Pendekatan proaktif pemerintah Belanda, termasuk investasi infrastruktur dan kebijakan pendukung, menandakan masa depan yang menjanjikan bagi ekonomi hidrogen hijau negara itu, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi asing, meningkatkan keamanan energi, dan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2. Proyek ini dijadwalkan beroperasi pada akhir tahun 2027.