Negara Bagian Maine dan Connecticut mengambil langkah terkoordinasi pada tahun 2025 yang bertujuan untuk mengakselerasi penyertaan kapasitas energi surya dan angin ke dalam jaringan listrik regional. Langkah strategis ini tidak hanya didorong oleh komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, tetapi juga oleh kebutuhan mendesak untuk mematuhi kerangka waktu yang ketat yang ditetapkan oleh kredit pajak federal. Kerja sama antarnegara bagian ini menunjukkan secara jelas bagaimana keadaan eksternal dapat berfungsi sebagai katalisator yang kuat bagi transformasi energi di tingkat domestik.
Inti dari inisiatif ini adalah permintaan proposal (RFP) yang diluncurkan oleh Connecticut, yang secara khusus menargetkan proyek-proyek yang disebut sebagai proyek “terlambat” namun masih berpotensi memenuhi syarat untuk mendapatkan preferensi pajak federal. Menanggapi hal tersebut, Komisi Utilitas Publik Negara Bagian Maine memberikan mandat kepada stafnya untuk melakukan evaluasi yang cermat terhadap proposal yang masuk. James Fowler, seorang perwakilan dari Departemen Energi dan Perlindungan Lingkungan Connecticut, menekankan bahwa sinergi ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan pasokan dan menekan biaya listrik bagi konsumen di wilayah New England. Tujuan ini dicapai melalui penggunaan informasi bersama dan konsolidasi permintaan, yang secara potensial dapat menghasilkan pembelian dalam volume yang lebih besar, memberikan dampak positif pada tagihan pengguna akhir.
Aspek krusial yang mendasari urgensi upaya ini berkaitan langsung dengan tanggal kedaluwarsa insentif pajak yang berlaku. Merujuk pada ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang “One Big Beautiful Bill,” yang ditandatangani oleh Presiden Donald Trump pada tanggal 4 Juli 2025, proyek-proyek energi terbarukan diwajibkan untuk memulai konstruksi sebelum bulan Juli 2026 atau mulai mengoperasikan fasilitas tersebut sebelum akhir tahun 2027 guna mengamankan paket penuh preferensi. Undang-undang ini membawa perubahan signifikan pada kode pajak, meskipun beberapa ketentuan yang bertujuan mengurangi tarif pajak tetap dipertahankan.
Sebelum bergabung dalam proses pengadaan bersama ini, Maine telah meluncurkan proses akuisisi yang dipercepat secara mandiri. Melalui inisiatif tersebut, lima fasilitas berhasil dipilih, yang secara kolektif mampu menyediakan lebih dari 250 megawatt (MW) energi listrik. Dan Burgess, Penjabat Komisaris Departemen Energi Negara Bagian Maine, menjelaskan bahwa partisipasi dalam pengadaan Connecticut memungkinkan Maine untuk mempertimbangkan opsi pengiriman energi yang lebih bersih dan ekonomis dalam batas waktu federal yang telah ditetapkan. Hal ini menyoroti bagaimana stimulus finansial eksternal berfungsi sebagai pendorong akselerasi transisi menuju sumber energi bersih, membantu Maine mendekati target ambisiusnya untuk mencapai 100% energi bersih pada tahun 2040, sekaligus menutupi keterlambatan yang sebelumnya disebabkan oleh pandemi.
Kolaborasi antara kedua negara bagian ini merupakan perwujudan tanggung jawab kolektif terhadap masa depan energi regional. Dengan memfokuskan upaya pada maksimalisasi manfaat ekonomi dari kredit pajak yang tersedia, Maine dan Connecticut secara simultan memperkuat kemandirian energi mereka. Ini membuktikan bahwa, bahkan di bawah batasan waktu yang ketat yang diberlakukan oleh regulasi legislatif, selalu ada jalan untuk mengharmoniskan prioritas ekonomi dan lingkungan, mengubah tantangan menjadi peluang nyata untuk pengembangan infrastruktur yang lebih efisien dan berkelanjutan.