DeepRoute.ai telah meluncurkan platform berkendara cerdas terbarunya, DeepRoute IO 2.0, yang didukung oleh model Vision-Language-Action (VLA) canggih. Inisiatif ini bertujuan untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih cerdas, aman, dan menyerupai manusia.
Platform inovatif ini menampilkan desain fleksibel yang mendukung berbagai konfigurasi, termasuk yang dilengkapi LiDAR dan yang hanya mengandalkan visi. Fleksibilitas ini memungkinkan integrasi yang mulus dengan berbagai model kendaraan dan produsen mobil. Salah satu kemampuan utama DeepRoute IO 2.0 adalah Penalaran Rantai Pemikiran (Chain-of-Thought Reasoning), yang secara signifikan meningkatkan kemampuan analisis skenario lalu lintas yang kompleks. DeepRoute IO 2.0 juga dilengkapi dengan basis pengetahuan yang luas, memungkinkannya beradaptasi dengan berbagai kondisi mengemudi di dunia nyata. Fitur pengenalan rambu lalu lintas secara real-time menggunakan OCR (Optical Character Recognition) untuk menafsirkan informasi jalan, serta fitur kontrol suara yang memungkinkan interaksi alami melalui perintah bahasa lisan, semakin memperkaya fungsionalitasnya.
CEO DeepRoute.ai, Maxwell Zhou, menyoroti integrasi model VLA dengan model bahasa besar sebagai keunggulan inti. Pendekatan ini memberikan pemahaman semantik yang kuat dan kemampuan generalisasi di berbagai sistem jalan, bahasa, dan budaya mengemudi. Model VLA juga menawarkan interpretasi yang tinggi dan jalur pengambilan keputusan yang dapat dilacak, mengatasi tantangan "kotak hitam" yang sering dihadapi dalam teknologi mengemudi otonom.
Perusahaan telah mengamankan lima kemitraan OEM (Original Equipment Manufacturer) untuk DeepRoute IO 2.0, dengan kendaraan produksi pertama yang dilengkapi teknologi ini diharapkan tersedia akhir tahun ini. Pencapaian ini menunjukkan kapabilitas produksi massal DeepRoute.ai yang terus berkembang dan kematangan teknis dalam efisiensi adaptasi, stabilitas sistem, dan standar keselamatan. Di ranah teknologi mengemudi otonom yang lebih luas, AI secara fundamental mengubah industri otomotif. Sistem berbasis AI, seperti yang digunakan dalam kendaraan otonom, memungkinkan navigasi jalan, interpretasi sinyal lalu lintas, penghindaran rintangan, dan pengambilan keputusan secara real-time.
Kemajuan dalam algoritma AI dan perangkat keras, termasuk sensor berkinerja tinggi, terus mendorong inovasi. Diperkirakan lebih dari 75% pendapatan AI otomotif pada tahun 2024 berasal dari perangkat keras, dengan pertumbuhan tercepat diproyeksikan antara tahun 2025 dan 2030, yang berfokus pada peningkatan kinerja. DeepRoute.ai juga aktif berekspansi ke pasar internasional utama, termasuk Eropa, Jepang, dan Korea Selatan. Strategi globalisasi ganda ini bertujuan untuk mendukung pelanggan domestik dalam upaya luar negeri mereka, sekaligus bekerja sama erat dengan produsen mobil internasional dan usaha patungan untuk menyediakan solusi mengemudi yang dibantu dan disesuaikan secara lokal.
Dengan lebih dari 100.000 kendaraan yang telah dilengkapi sistem mengemudi otonomnya, DeepRoute.ai memposisikan diri sebagai pionir dalam solusi mengemudi cerdas yang aman, terukur, dan sangat adaptif untuk pasar global.