Platform media sosial Sez Us telah resmi diluncurkan di India, menawarkan pendekatan 'anti-toksik' yang berfokus pada percakapan yang sipil dan identitas digital yang dikontrol pengguna. Peluncuran ini bertujuan untuk mengatasi maraknya misinformasi, sebuah tantangan signifikan yang diidentifikasi oleh Laporan Risiko Global Forum Ekonomi Dunia 2024 yang menempatkan India sebagai negara dengan prevalensi misinformasi tertinggi.
Sez Us membedakan dirinya dengan tidak menggunakan algoritma, yang dirancang untuk mempromosikan diskusi yang bermakna dan meminimalkan penyebaran konten yang merusak. Moderasi konten platform ini didorong oleh pengguna melalui sistem reputasi inovatif, di mana pengguna dapat menilai postingan berdasarkan kualitasnya. Untuk memerangi aktivitas bot dan memastikan keaslian, Sez Us mewajibkan verifikasi nomor ponsel yang valid untuk pendaftaran. Platform ini telah bermitra dengan Project Liberty dan Frequency Network Foundation, memanfaatkan teknologi blockchain untuk pengalaman masuk tunggal (single sign-on) yang memberdayakan pengguna dengan kepemilikan penuh atas identitas digital mereka. Peluncuran ini mendapat dukungan dari investor terkemuka, termasuk Jenderal Wesley Clark dan mantan Pemimpin Minoritas DPR AS Dick Gephardt. Sez Us berencana menginvestasikan sebagian besar modal pertumbuhannya di India untuk membangun grup dan komunitas yang melayani berbagai minat. Chief Operating Officer Sez Us, Akshay Gupta, menyoroti pentingnya India sebagai pasar utama, menyatakan bahwa platform ini bertujuan untuk memberikan hak digital kembali kepada para kreator, menawarkan kepemilikan yang transparan dan model monetisasi yang adil.