Pencapaian luar biasa kembali terukir dalam dunia tinju profesional, kali ini melalui petinju muda Meksiko, Camila Samorano. Pada usia 17 tahun, Samorano secara resmi diangkat menjadi juara dunia kelas terbang (46,26 kg) oleh World Boxing Council (WBC). Pengukuhan ini terjadi setelah juara bertahan sebelumnya, Tina Rupprecht, mengumumkan pengunduran dirinya dari olahraga tersebut.
Keputusan WBC untuk mempromosikan Samorano dari pemegang gelar sementara menjadi juara dunia penuh menjadikannya petinju wanita termuda dalam sejarah yang memegang sabuk juara utama WBC. Samorano, yang dijuluki 'La Magnifica', sebelumnya telah mengamankan gelar Interim WBC kelas atomweight pada Juni setelah mengalahkan petinju Jepang, Mika Iwakawa, melalui keputusan bulat. Dengan rekor profesionalnya yang sempurna, 12 kemenangan dari 12 pertarungan, termasuk satu kemenangan melalui *technical knockout*, Samorano telah menunjukkan lintasan perkembangan atletik yang sangat cepat.
Pencapaian Samorano ini dipicu oleh pensiunnya Tina Rupprecht pada usia 33 tahun. Rupprecht, yang sebelumnya adalah juara dunia tak terbantahkan di kelas atomweight, mengakhiri kariernya setelah mencapai puncak dengan menyatukan semua gelar utama. Rupprecht pensiun dengan rekor 15-1-1 (3 KOs), setelah sebelumnya meraih gelar juara dunia di dua kelas berat yang berbeda. Keputusan pensiun Rupprecht memungkinkan Samorano, yang sebelumnya memegang gelar sementara, untuk segera diangkat menjadi juara dunia absolut.
Sebelum meraih gelar interim, Samorano telah membangun fondasi kuat dalam kariernya yang dimulai sejak debut profesionalnya pada tahun 2023. Pada Oktober 2024, ia memenangkan gelar Internasional WBC kelas atomweight setelah mengalahkan Norj Guro melalui keputusan bulat dalam 10 ronde. Perjalanan karier Samorano, yang kini mencatatkan rekor sempurna, menempatkannya sebagai sorotan baru dalam tinju wanita, meskipun rekor juara dunia termuda secara keseluruhan masih dipegang oleh Wilfredo Benitez dari tahun 1976.
Kini, Samorano diharapkan untuk segera merencanakan pembelaan gelar pertamanya. Sementara itu, dunia tinju juga menantikan perkembangan para penantang lain di kelas atom, termasuk petinju Jepang seperti Sumire Yamanaka dan Eri Matsuda, yang sebelumnya bersaing ketat di jajaran petinju papan atas.
