Liniker Cetak Rekor Latin Grammy, Raih Tiga Penghargaan Berkat Album "Caju"

Artis kenamaan asal Brasil, Liniker, berhasil mengukir sejarah yang monumental dalam perhelatan tahunan ke-26 Latin Grammy Awards, yang diselenggarakan di Las Vegas pada tanggal 13 November 2025. Pada malam penganugerahan tersebut, ia sukses membawa pulang tiga piala sekaligus. Dengan tambahan ini, total koleksi penghargaan Latin Grammy yang dimilikinya mencapai empat trofi, secara resmi menjadikannya wanita transgender paling bergelar dan berprestasi sepanjang sejarah ajang Latin Grammy.

Pencapaian luar biasa ini juga menempatkan Liniker sejajar dengan artis non-biner Sam Smith dalam hal total jumlah penghargaan Grammy yang pernah diraih secara keseluruhan, di mana ia hanya terpaut satu penghargaan di belakang Smith. Kenaikan status Liniker ini menandai momen krusial bagi representasi komunitas trans dalam industri musik global, khususnya di kancah Amerika Latin yang didominasi oleh bahasa Spanyol.

Ketiga kemenangan terbaru Liniker sepenuhnya didedikasikan untuk album studio keduanya, "Caju" (2024), yang dirilis pada 19 Agustus di bawah naungan Breu Entertainment. Album yang direkam dan diproduseri sendiri oleh Liniker bekerja sama dengan Fejuca dan Gustavo Ruiz ini berhasil meraih penghargaan bergengsi Album Pop Kontemporer Terbaik dalam Bahasa Portugis. Kemenangan ini membuktikan kualitas produksi dan kedalaman artistik dari karya tersebut.

Selain penghargaan untuk kategori album, komposisi "Veludo Marrom", yang sering disebut sebagai inti emosional dari album tersebut, menyumbang dua penghargaan tambahan bagi Liniker. Lagu tersebut memenangkan kategori Lagu Terbaik dalam Bahasa Portugis—di mana ia merupakan satu-satunya penulis lirik—sekaligus meraih gelar Penampilan Urban Kontemporer Terbaik dalam Bahasa Portugis. Ini adalah pengakuan ganda atas keahlian Liniker, baik sebagai penulis lagu yang ulung maupun sebagai penampil yang memukau.

Dalam pidato penerimaan yang sangat menyentuh saat menerima penghargaan untuk "Veludo Marrom", Liniker mengingatkan hadirin akan realitas pahit yang dihadapi oleh penulis trans di Brasil. Ia dengan lantang menyatakan, "Menjadi penulis transvestit di negara yang membunuh kami—adalah hal yang sangat sulit." Ia kemudian menekankan betapa pentingnya suara komunitasnya untuk didengar lebih keras dan luas. "Biarkan kisah-kisah kami diceritakan, diakui, dan dirayakan lebih banyak—seperti yang terjadi hari ini," serunya, menyerukan peningkatan visibilitas dan martabat.

Album "Caju" tidak hanya sukses secara artistik, tetapi juga mencatat kesuksesan komersial yang masif. Album ini telah melampaui angka 262 juta streaming, dan setiap lagu di dalamnya berhasil menembus Spotify Top-200 Brasil. Tur pendukung album, "Caju Tour", juga menjadi sorotan, termasuk serangkaian konser yang tiketnya terjual habis di São Paulo pada November 2024.

Album ini menampilkan kolaborasi signifikan dari artis-artis ternama, termasuk Amaro Freitas, BaianaSystem, Lulu Santos, dan Pabllo Vittar. Karya ini menyajikan perpaduan dinamis antara berbagai genre seperti MPB, soul, R&B, samba, jazz, disko, dan reggae—sebuah semesta sonik di mana Liniker dengan percaya diri membentuk ruangnya sendiri.

Kemenangan Liniker di Latin Grammy 2025 melampaui sekadar pencapaian pribadi. Ini merupakan penanda era baru bagi musik Brasil dan artis berbahasa Portugis secara umum, yang secara tradisional sering kali berada di bawah bayang-bayang industri berbahasa Spanyol. Sebelumnya, pada tahun 2023, Liniker telah diterima di Akademi Kebudayaan Brasil, menggantikan posisi yang pernah dipegang oleh legenda Elza Soares. Hingga kini, ia terus menggunakan platformnya untuk memperluas ruang bagi visibilitas, rasa hormat, dan martabat komunitas trans—melalui musik, kata-kata, dan kehadirannya yang kuat di panggung global.