Emma Pollock, vokalis ikonik dari band The Delgados, akan merilis album solo terbarunya, 'Begging The Night To Take Hold', pada 26 September 2025. Album ini menandai babak baru yang personal bagi Pollock, yang menemukan pemahaman lebih dalam tentang pengalamannya setelah menerima diagnosis autisme tahun lalu, yang menjadi fondasi emosional kuat dalam penciptaan album ini.
'Begging The Night To Take Hold' menampilkan kolaborasi musikal dari pemain cello Pete Harvey dan pianis Graeme Smillie. Single utama, "Prize Hunter", telah dirilis, menampilkan alunan bass yang dinamis dan melengkapi tema introspektif album. Lagu lain seperti "Future Tree" mengeksplorasi refleksi Pollock mengenai distraksi sehari-hari dan tantangan dalam menjaga fokus.
Untuk mendukung perilisan album, Pollock akan memulai tur solo di Inggris Raya pada bulan Oktober 2025, mencakup kota-kota seperti London, Manchester, dan Glasgow. Tur ini menandai kembalinya Pollock ke panggung tur setelah jeda yang cukup panjang; pengalaman tur terakhirnya bersama The Delgados pada tahun 2022 digambarkan oleh Pollock sebagai sesuatu yang "luar biasa dan luar biasa".
Album ini direkam selama dan setelah pandemi COVID-19 di Chem19, studio milik Chemikal Underground, dengan produser dan drummer jangka panjang Paul Savage. Penyelarasan antara lirik yang jujur, aransemen musik yang cermat, dan nuansa melankolis yang bercampur dengan harapan menciptakan sebuah karya yang memikat. Pollock menyatakan bahwa album ini adalah karya solonya yang paling personal dan lengkap, sebuah cerminan dari perjalanan hidupnya dalam sembilan tahun sejak album solo ketiganya, 'In Search of Harperfield', dirilis pada tahun 2016.
Album ini juga mencakup lagu "Marchtown", yang terinspirasi oleh kecintaannya pada Glasgow, kota yang menjadi rumah barunya, serta hubungannya dengan Mary Queen of Scots. Diagnosis autisme yang diterimanya di usia 50-an membantu Pollock memahami berbagai aspek dirinya di masa muda, termasuk pengalamannya sebagai remaja dan mahasiswa fisika di Strathclyde University. Pengalaman ini, ditambah dengan tantangan menopause, mendorongnya untuk mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya, yang terwujud dalam karya musiknya yang paling otentik.