Thriller Hukum Indonesia "Keadilan: The Verdict" Siap Tayang 20 November 2025

Diedit oleh: An_goldy Anulyazolotko

Sebuah kolaborasi sinematik yang signifikan akan segera menyapa layar lebar Indonesia. Film thriller psikologis berjudul "Keadilan: The Verdict" dijadwalkan tayang di bioskop mulai 20 November 2025. Karya ini menandai tonggak penting dalam kerja sama perfilman, menyatukan sutradara asal Korea Selatan, Lee Chang-hee, dengan sineas ternama Indonesia, Yusron Fuadi. Diposisikan sebagai thriller legal pertama di Indonesia, film ini merupakan proyek bersama antara MD Pictures, JNC Media Group, dan Innikor Pictures.

Lee Chang-hee, yang sebelumnya dikenal lewat serial Netflix "A Killer Paradox" (2024) dan "Strangers From Hell" (2019), membawa sentuhan khasnya yang kaya akan ketegangan, gaya yang melekat kuat pada sinema Korea. Sementara itu, rekannya, Yusron Fuadi, juga bukan nama sembarangan di industri perfilman Tanah Air. Filmnya, "Setan Alas!" (judul internasional "The Draft!"), sukses meraih tiga penghargaan, termasuk kategori "Film Terbaik", pada Indonesian Screen Awards dalam rangkaian acara Jogja-NETPAC Asian Film Festival tahun 2023. Kombinasi dua maestro ini menjanjikan kualitas narasi dan visual yang memukau.

Drama penuh ketegangan ini, yang menyeimbangkan elemen thriller dan aksi, menampilkan dua aktor papan atas Indonesia sebagai antagonis utama: Rio Dewanto dan Reza Rahadian. Rio Dewanto memerankan Raka, seorang petugas keamanan pengadilan yang jujur. Kepercayaan Raka terhadap sistem hukum mulai runtuh setelah istrinya, Nina (diperankan oleh Niken Anjani), yang sedang hamil, menjadi korban kejahatan brutal.

Pemicu konflik utama terjadi ketika pelaku kejahatan tersebut, Dika (diperankan oleh Elang El Gibran), yang merupakan putra dari seorang konglomerat kaya raya, mendapatkan perlindungan dari pengacara licik bernama Timo. Karakter Timo ini diperankan dengan apik oleh Reza Rahadian. Situasi yang timpang ini memaksa Raka untuk mengambil tindakan ekstrem, termasuk penyanderaan di ruang sidang dengan senjata di tangan, sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan yang merajalela.

Sutradara Lee Chang-hee memberikan pujian tinggi terhadap duet akting ini. Ia menyoroti bahwa baik Reza Rahadian maupun Rio Dewanto memiliki kedalaman dan kemampuan artistik yang unik, yang berpotensi menarik perhatian pasar internasional, bahkan hingga ke Korea Selatan. Menurut Lee, kualitas akting mereka begitu meyakinkan sehingga dapat diapresiasi tanpa harus memahami bahasanya. Rio Dewanto sendiri mengakui bahwa bekerja bersama Rahadian, yang ia anggap sebagai mentor, memaksanya untuk "memulai dari nol" dalam mendalami karakternya.

Untuk memastikan kualitas sinematik kelas dunia, skenario film ini digarap oleh penulis naskah Korea, Yoon Hyun-ho dan Oh Ji-young. Selain itu, tenaga ahli Korea juga dilibatkan dalam aspek sinematografi dan visual. Langkah ini diambil untuk mencapai standar kualitas global sambil tetap mempertahankan corak lokal yang kuat. Penggabungan keahlian internasional dan lokal ini diharapkan mampu mengangkat "Keadilan: The Verdict" ke panggung dunia.

Film ini tidak hanya berfokus pada tema balas dendam semata, tetapi juga berfungsi sebagai refleksi tajam mengenai bagaimana uang dan kekuasaan dapat merusak keadilan. Kisah ini adalah seruan kolektif masyarakat untuk meninjau kembali peran hukum dalam masyarakat modern. Pemutaran perdana gala, yang telah sukses dilaksanakan di XXI Epicentrum Jakarta pada 12 November 2025, telah memicu minat besar di kalangan industri, menandakan potensi kesuksesan film ini dan peluangnya untuk menembus pasar global.

Sumber-sumber

  • ANTARA News - The Indonesian News Agency

  • ANTARA News

  • ANTARA News

  • ERA.ID

  • Beritasatu.com

  • Bisnis Bandung

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.