Sutradara Richard Linklater kembali ke akar sinema modern dengan "Nouvelle Vague," sebuah film fitur berbahasa Prancis hitam-putih yang mendramatisasi kelahiran gerakan French New Wave tahun 1960-an.
Film ini berpusat pada versi muda dari pembuat film terkenal Prancis, Jean-Luc Godard, yang diperankan oleh Guillaume Marbeck, dan muse-nya, Jean Seberg, yang diperankan oleh Zoey Deutch. Film ini juga menampilkan Aubry Dullin sebagai ikon akting Prancis, Jean-Paul Belmondo. "Nouvelle Vague" tayang perdana di Festival Film Cannes tahun ini, menerima tepuk tangan meriah selama 11 menit, menandai salah satu eksperimen paling berani Linklater. Syuting dengan sinematografi hitam-putih yang tajam oleh David Chambille, dengan desain produksi dari Katia Wyszkop dan kostum dari Pascaline Chavanne, proyek ini secara cermat menciptakan kembali tekstur dan nuansa Paris tahun 1959.
Zoey Deutch, dalam sebuah profil Vanity Fair baru-baru ini, berbicara tentang perannya sebagai Seberg, sebuah peran yang ia incar sejak Linklater pertama kali mengemukakan ide tersebut hampir satu dekade lalu. Deutch sepenuhnya merangkul transformasinya, belajar bahasa Prancis, memotong rambutnya, dan menangkap perpaduan Seberg antara ketenangan dan kerapuhan. Ia mengungkapkan, "Saya benar-benar jatuh cinta padanya. Dia sangat misterius, yang saya rasa berlawanan dengan saya—saya orang yang paling tidak misterius, dan saya khawatir bagaimana cara menggali itu." Dengan memilih untuk syuting di Paris bersama kru dan pemain Prancis, serta berkomitmen penuh pada hitam-putih, Linklater menciptakan lingkungan yang memungkinkan Deutch merasa lebih terhubung dengan perannya. "Seberg belajar bahasa Prancis saat berakting di 'Breathless' dan merasa sangat tidak aman. Itu sangat membantu saya, karena saya juga tidak aman dengan bahasa Prancis saya."
Gerakan French New Wave, yang juga dikenal sebagai "Nouvelle Vague," merevolusi sinema dengan memberikan kendali kreatif penuh kepada sutradara, memungkinkan mereka untuk mendobrak konvensi pembuatan film studio demi penceritaan improvisasional. Pendekatan ini, yang sering kali memanfaatkan kamera genggam dan pencahayaan alami, menciptakan rasa kedekatan dan realisme, memungkinkan sutradara untuk menangkap energi dan spontanitas kehidupan nyata. Penggunaan teknik seperti pengambilan gambar yang panjang, lompatan potong (jump cuts), dan pemecahan dinding keempat (breaking the fourth wall) menjadi ciri khas gerakan ini, yang memengaruhi pembuat film di seluruh dunia, termasuk era "New Hollywood" di Amerika Serikat. Pengaruhnya dapat dilihat dalam karya-karya sutradara seperti Quentin Tarantino dan Martin Scorsese, yang terinspirasi oleh semangat eksperimen dan pendekatan inovatif dari gerakan ini.
"Nouvelle Vague" akan dirilis di bioskop AS pada 31 Oktober 2025, dan akan tersedia di Netflix mulai 14 November 2025. Film ini dipuji sebagai penghormatan yang romantis dan dibuat dengan indah untuk sinema Prancis klasik, menawarkan pandangan yang menyegarkan tentang salah satu momen paling berpengaruh dalam sejarah perfilman.