Dokumenter 'Oslo: A Tail of Promise' Debut di IFFI Goa ke-56
Diedit oleh: An_goldy Anulyazolotko
Film dokumenter berjudul *Oslo: A Tail of Promise* bersiap untuk melakukan debut globalnya di India. Pemutaran perdana yang sangat dinantikan ini akan berlangsung dalam rangkaian Festival Film Internasional India (IFFI) ke-56, yang dijadwalkan diselenggarakan di Goa mulai tanggal 20 hingga 28 November 2025. Penempatan film ini dalam segmen bergengsi “Indian Panorama” secara tegas menggarisbawahi relevansinya serta kedalaman pesan yang diusungnya, yaitu mengenai kasih sayang dan pentingnya koeksistensi. Hal ini sejalan dengan peran tradisional IFFI sebagai platform utama untuk memamerkan karya-karya sinematik yang memiliki makna mendalam.
Visi penyutradaraan yang kuat dipegang oleh Isha Pungaliya. Dalam karyanya, Pungaliya menyelami eksplorasi ikatan emosional yang sangat mendalam antara seorang manusia, Pooja R. Bhale, dengan anjing Siberian Husky kesayangannya yang bernama Oslo. Film ini secara cerdas menggunakan struktur naratif yang tidak linier (non-linear) sebagai metode untuk mendemonstrasikan komunikasi intuitif dan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi yang terjalin secara alami antara manusia dan hewan. Pendekatan sinematik yang unik ini berfungsi sebagai perangkat untuk membandingkan berbagai momen penting dalam kehidupan mereka, sekaligus mengungkap pola dialog non-verbal yang merupakan inti dan tema sentral dari keseluruhan narasi.
Proyek ini mendapatkan nilai tambah yang signifikan melalui keterlibatan aktor India ternama sekaligus aktivis hak-hak hewan, John Abraham, yang bertindak sebagai produser. Abraham, yang lahir di Bombay pada 17 Desember 1972, memberikan bobot dan kredibilitas ekstra di mata publik maupun kritikus film. Ia dikenal luas tidak hanya sebagai aktor tetapi juga karena aktivitas produksinya yang sukses, seperti film *Vicky Donor* pada tahun 2012. Aktor yang memiliki nama asli Farhan Abraham ini juga merupakan pemilik klub sepak bola NorthEast United FC. Kehadirannya sebagai produser memastikan bahwa pesan kemanusiaan dan etika yang dibawa oleh film ini menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Pemilihan *Oslo: A Tail of Promise* untuk diputar di IFFI ke-56, yang diakui sebagai salah satu forum film tertua dan paling signifikan di kawasan Asia, menegaskan kembali komitmen teguh festival tersebut untuk mendukung sinema yang berani mengangkat isu-isu sosial dan etika yang krusial. Dengan demikian, *Oslo: A Tail of Promise* diposisikan sebagai sebuah pernyataan penting mengenai batas-batas dan potensi komunikasi antarspesies, yang kini disajikan di panggung internasional. Film ini menawarkan refleksi mendalam tentang hubungan yang melampaui bahasa lisan, menjadikannya tontonan yang wajib disaksikan di Goa.
Sumber-sumber
MoneyControl
Iffi 2025 rolls out red carpet for 240 films from 81 nations
Baca lebih banyak berita tentang topik ini:
Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?
Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.
