Industri mode Korea Selatan sedang mengalami pergeseran yang signifikan, dengan merek-merek independen yang semakin mendapatkan tempat di pasar. Perubahan ini sebagian besar didorong oleh pengaruh platform e-commerce, yang telah mengubah lanskap ritel mode secara signifikan.
Platform seperti Musinsa telah memainkan peran penting dalam meningkatkan visibilitas merek independen. Pada tahun 2024, pendapatan konsolidasi Musinsa mencapai rekor $835,239 juta, meningkat 25,1% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peran kunci platform dalam mendukung merek-merek yang sedang berkembang.
Keberhasilan merek-merek independen ini terkait erat dengan dominasi e-commerce di Korea Selatan. Platform seperti Musinsa, Ably, ZigZag, 29CM, dan W Concept secara kolektif menarik lebih dari 16 juta pengguna bulanan pada April 2025. Hal ini memberikan audiens yang substansial bagi peritel mode.
Tren belanja online jelas terlihat, dengan perangkat seluler menyumbang 65% dari pembelian mode pada tahun 2025. Pasar social commerce di Korea Selatan juga diproyeksikan akan tumbuh, mencapai $24,72 miliar pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan konsumen akan kenyamanan dan pengalaman digital yang mulus.
Bagi pengusaha di industri mode, memahami dinamika e-commerce dan tren konsumen di Korea Selatan sangat penting untuk meraih kesuksesan. Dengan memanfaatkan platform online dan beradaptasi dengan perubahan pasar, merek independen dapat berkembang dan bersaing secara efektif.