Stockholm Fashion District bersiap untuk meningkatkan pamor mode Swedia melalui Fashion Week Trade 2025 yang akan diselenggarakan pada 11 hingga 15 Agustus. Acara ini akan mempertemukan lebih dari 700 merek dan perusahaan, termasuk raksasa mode Eropa, Bestseller. Helena Waker, CEO Trade Partners Sweden, menekankan peran vital acara ini dalam mendorong pertumbuhan industri mode, baik di pasar domestik maupun internasional. Distrik mode ini akan menampilkan lebih dari 140 showroom dan dua aula pameran besar, yang memamerkan segmen merek premium yang terus berkembang di kategori pakaian wanita dan pria.
Kehadiran Bestseller, sebuah grup ritel mode global yang memiliki lebih dari 20 merek seperti Jack & Jones dan Vero Moda, semakin menegaskan skala internasional dari acara ini. Laporan tahunan Bestseller 2023/24 menunjukkan fokus pada transformasi bisnis dan investasi dalam digitalisasi serta keberlanjutan, sejalan dengan tren industri yang lebih luas. Acara ini berfungsi sebagai platform penting untuk pertemuan bisnis, seminar, dan peluncuran produk, yang secara aktif mendukung sektor impor dan ekspor dalam industri mode. Inisiatif ini selaras dengan strategi nasional Team Sweden yang berfokus pada ekspor berkelanjutan dan kolaborasi antara bisnis serta entitas publik. Data terbaru menunjukkan tren positif bagi industri mode Swedia, dengan peningkatan penjualan pakaian sebesar 10,1% dan penjualan alas kaki sebesar 12,4% pada Juni 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Stockholm Fashion District, yang didirikan oleh Trade Partners Sweden, terus menjadi pusat utama untuk bisnis, inovasi, dan pertukaran pengetahuan. Fashion Week Trade, yang diadakan dua kali setahun, merupakan bagian dari ekosistem yang lebih luas yang dikelola oleh Trade Partners Sweden, yang juga mendirikan Stockholm Fashion District pada tahun 2016. Distrik ini berfungsi sebagai tempat pertemuan bisnis yang unik dan inovatif, dengan showroom fisik dan digital yang buka sepanjang tahun. Acara seperti Fashion Week Trade, Transformation Conference, dan SSEI (Swedish Shoe Environmental Initiative) menyoroti komitmen distrik terhadap ekspor, pengembangan bisnis, keberlanjutan, dan inovasi. Industri mode Swedia sendiri menyumbang 0,7 persen dari PDB dan mempekerjakan lebih dari 40.000 orang, dengan nilai ekspor yang meningkat dua kali lipat dalam dekade terakhir menjadi sekitar 32 miliar kronor. Keberhasilan ini mencerminkan pergeseran strategis dalam industri, di mana acara seperti Fashion Week tidak hanya menjadi ajang pameran tetapi juga mesin ekonomi yang mendorong kesepakatan bisnis dan investasi internasional, seperti yang terlihat dari kontribusi ekonomi signifikan dari acara mode global lainnya.