Aroma Kemewahan: Bagaimana Merek Menggunakan Aroma

Diedit oleh: Екатерина С.

Merek mewah semakin menggunakan aroma untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Pendekatan multisensori ini melampaui elemen visual dan taktil, menggabungkan aroma untuk menciptakan lingkungan yang berkesan dan beresonansi secara emosional. Louis Vuitton, misalnya, menggunakan aroma kulit dan musk di tokonya, membangkitkan warisannya. Hermès menggunakan aroma jeruk dan kayu lembut, sementara Loewe menampilkan aroma botani. Pilihan ini bertujuan untuk menciptakan ciri khas penciuman yang tak terlupakan. Aroma merek yang dirancang dengan baik bersifat koheren, mudah diingat, dan selaras dengan tujuan merek. Bulgari Hotels menggunakan campuran teh putih, kayu kasmir, dan bergamot untuk menyampaikan kecanggihan kontemporer. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana yang diingat pelanggan lama setelah kunjungan mereka. Memori penciuman sangat kuat, dan aroma yang dibuat dengan hati-hati dapat menciptakan jangkar emosional yang langgeng. Merek mewah menggunakan aroma unik dan tidak dapat direplikasi untuk menjaga eksklusivitas. Beberapa bahkan membuat aroma khusus untuk acara khusus. Ilmu saraf mendukung strategi ini, karena indera penciuman terhubung langsung ke pusat emosional otak. Studi menunjukkan bahwa aroma secara signifikan memengaruhi emosi kita. Dalam ritel mewah, di mana keinginan adalah yang terpenting, aroma meningkatkan persepsi kualitas dan mendorong hubungan emosional dengan merek.

Sumber-sumber

  • Merca2.0 Magazine

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.