Indeks Lyst: Analisis Tren Mode Kuartal Ketiga Tahun 2025

Penulis: Екатерина С.

Foto dari laporan Lyst

Lyst, platform analisis mode terkemuka yang mengolah data dari jutaan interaksi dan permintaan pencarian konsumen, baru-baru ini merilis laporan komprehensif untuk Kuartal Ketiga tahun 2025. Hasil laporan ini memberikan pandangan mendalam mengenai pergeseran preferensi konsumen global terhadap produk dan merek yang paling diminati, serta menyoroti tren fundamental yang membentuk industri mode.

Dalam kategori produk yang paling didambakan, terjadi perubahan signifikan di puncak daftar. Sandal jepit kembali mendominasi, namun kali ini bukan lagi model mewah dari The Row, melainkan Havaianas. Permintaan terhadap sandal kasual ini melonjak drastis hingga 34%, menjadikannya produk paling dicari di kuartal tersebut. Posisi kedua ditempati oleh Saint Laurent Le Loafer, yang menunjukkan pertumbuhan permintaan yang sangat mengesankan sebesar 66%.

Sementara itu, di peringkat ketiga, muncul kembali sweater rajut tebal COS Chunky Cashmere Sweater. Produk ini berhasil masuk kembali ke daftar 10 teratas setelah penampilan perdananya pada Kuartal Keempat tahun 2024. Selain tiga besar tersebut, item yang bersifat viral juga menarik perhatian; bra tindik dari Skims berhasil mengamankan posisi kelima dalam daftar produk paling diinginkan.

Menariknya, meskipun Jacquemus mengalami penurunan tiga posisi dalam klasemen merek secara keseluruhan, kolaborasi mereka dengan Nike menghasilkan sepasang sepatu kets yang menempati posisi ketujuh dalam daftar produk terpopuler. Ini menunjukkan bahwa produk unggulan dapat menopang popularitas merek meskipun peringkat totalnya menurun.

Ketika membahas peringkat merek, Saint Laurent berhasil merebut tahta sebagai merek paling diminati, menggusur Miu Miu dari posisi puncaknya. Pergeseran ini menunjukkan dinamika persaingan yang ketat di industri mode mewah. Selain itu, Prada juga tercatat mengalami penurunan peringkat dalam laporan terbaru ini. Penurunan minat juga terlihat pada Loewe, sebuah hasil yang sebenarnya sudah diperkirakan. Hal ini disebabkan oleh fase restrukturisasi yang sedang dijalani merek tersebut pasca-kepergian direktur kreatif Jonathan Anderson.

Di sisi lain, COS menunjukkan performa luar biasa; tidak hanya produknya masuk dalam daftar teratas, tetapi merek ini juga naik ke peringkat ketiga sebagai merek paling populer secara keseluruhan. Kejutan datang dari Stone Island, merek yang sempat terlupakan, kini kembali masuk dalam daftar di posisi kesembilan belas, menandakan kebangkitan minat konsumen.

Laporan Lyst secara keseluruhan menyoroti bahwa konsumen semakin mencari keaslian dan daya tahan dalam pembelian mereka. Terdapat peningkatan signifikan dalam minat terhadap kategori yang berfokus pada keberlanjutan dan interpretasi ulang gaya klasik, yang mengindikasikan bahwa pasar mode global telah mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Menurut pandangan para analis Lyst, kunci keberhasilan merek-merek terkemuka dunia adalah keberanian. Mereka tidak sekadar mengikuti irama pasar, melainkan justru merekalah yang menentukan tempo dan arah tren mode.

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.