Jonathan Anderson meluncurkan koleksi busana wanita pertamanya untuk Dior pada 1 Oktober 2025, menandai era baru bagi rumah mode ikonik tersebut. Pertunjukan yang berlangsung di Jardin des Tuileries, Paris, ini menampilkan interpretasi ulang dari busana klasik Dior, seperti setelan Bar dan gaun New Look, yang dipadukan dengan visi kontemporer melalui siluet inovatif dan material tak terduga.
Acara dimulai dengan pemutaran film karya Adam Curtis yang merangkum perjalanan panjang Dior, menekankan dialog antara masa lalu dan masa depan. Koleksi yang ditampilkan kemudian memadukan tradisi dan modernitas. Setelan Bar yang diperbarui hadir dalam potongan mini, menggunakan material seperti denim dan kulit, menunjukkan keberanian dalam mendefinisikan ulang warisan merek.
Aksesori yang mencuri perhatian termasuk topi bergaya Galliano dan tas baru berbentuk segitiga yang diberi nama "Cigale". Tas "Cigale" ini terbuat dari bahan jacquard Dior Oblique biru dengan tali kulit dan logo CD berlapis emas antik, berpotensi menjadi item wajib punya di musim mendatang. Koleksi ini juga menampilkan gaun renda yang mengingatkan pada siluet Cigale Dior tahun 1952, yang ditafsirkan ulang dengan ringan.
Pertunjukan tersebut dihadiri oleh deretan selebriti ternama, termasuk Bernard Arnault, Brigitte Macron, Charlize Theron, Johnny Depp, Rick Owens, dan Alessandro Michele, serta Jennifer Lawrence, Greta Lee, Jisoo, dan Anya Taylor-Joy. Kehadiran mereka menegaskan signifikansi acara ini dalam lanskap mode global.
Debut Anderson untuk Dior menandai dimulainya babak baru, yang ditandai dengan perpaduan antara penghormatan terhadap sejarah dan desain yang berorientasi ke masa depan. Anderson menyatakan keinginannya untuk "menempatkan gajah di tengah ruangan" dengan koleksinya, merujuk pada tantangan menafsirkan ulang warisan Dior yang kaya. Ia berhasil memadukan elemen arsip Dior dengan sentuhan kontemporer yang khas, menciptakan keseimbangan antara drama dan realitas, serta menyatukan bahasa desain pria dan wanita di bawah satu visi kreatif. "Dior adalah rumah yang mampu bangkit dari dalam dirinya sendiri," kata desainer itu, menekankan tujuannya untuk "menguraikan dan memprogram ulang" kode-kode merek.