Komite Pengawasan DPR AS secara signifikan memperdalam penyelidikannya terhadap penanganan kasus Jeffrey Epstein, dengan menerbitkan serangkaian subpoena dan meminta dokumen ekstensif dari berbagai lembaga pemerintah serta mantan pejabat.
Ketua Komite, James Comer, menekankan pentingnya pengawasan kongres dalam menegakkan undang-undang perdagangan seks dan mengelola investigasi Epstein. Subpoena telah dikeluarkan kepada tokoh-tokoh terkemuka, termasuk mantan Presiden Bill Clinton, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, mantan Direktur FBI James Comey dan Robert Mueller, serta mantan Jaksa Agung Merrick Garland, William Barr, Jeff Sessions, Loretta Lynch, Eric Holder, dan Alberto Gonzales. Komite juga meminta Laporan Aktivitas Mencurigakan (SARs) yang berkaitan dengan Epstein dan Ghislaine Maxwell dari Departemen Keuangan.
Dalam perkembangan penting, Departemen Kehakiman telah setuju untuk mulai merilis dokumen dari penyelidikan Epstein. Bersamaan dengan itu, komite telah mengeluarkan subpoena kepada aset warisan Epstein, meminta catatan keuangan dan informasi kontak. Perlu dicatat bahwa subpoena yang sebelumnya dikeluarkan kepada mantan Direktur FBI Robert Mueller telah ditarik karena masalah kesehatan.
Lebih lanjut memperluas cakupan penyelidikan, Komite Pengawasan DPR juga telah mengeluarkan subpoena kepada aset warisan Epstein untuk dokumen termasuk surat wasiatnya, catatan keuangan, dan yang dilaporkan sebuah "buku ulang tahun" yang berisi catatan pribadi dari Presiden Trump. Penyelidikan komite juga meneliti kesepakatan pembelaan tahun 2008 yang dinegosiasikan oleh mantan Jaksa AS Alexander Acosta, yang dijadwalkan untuk wawancara transkrip.
Fokus yang meningkat ini menggarisbawahi komitmen yang lebih luas untuk mengungkap sejauh mana jaringan Epstein dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang relevan. Upaya komite bertujuan untuk membawa kejelasan dan memastikan bahwa semua aspek penanganan kasus Epstein ditinjau secara menyeluruh, mencerminkan dedikasi terhadap transparansi dan keadilan.