Kongres Amerika Serikat saat ini tengah meninjau lebih dari 100 email yang dipertukarkan antara Pangeran Andrew dan terpidana pelaku pelecehan seksual Jeffrey Epstein. Dokumen-dokumen ini diharapkan segera dibuka dan dilaporkan memuat informasi yang memberatkan Duke of York, yang berpotensi menimbulkan konsekuensi signifikan baginya.
Seorang sumber anonim menyatakan bahwa pengungkapan ini bisa lebih merusak daripada kasus Lord Mandelson, yang mengundurkan diri sebagai duta besar karena email memberatkan dengan Epstein. Pengacara Virginia Giuffre, David Boies, mengindikasikan bahwa ada sepuluh hingga dua puluh pria yang memiliki informasi memberatkan yang cukup untuk membenarkan penyelidikan kejaksaan serius, dan mengonfirmasi bahwa Pangeran Andrew termasuk di antara mereka. Boies menyuarakan frustrasinya atas kurangnya investigasi terhadap dugaan keterlibatan Pangeran dan mendesaknya untuk lebih terbuka.
Komite Pengawas Dewan Perwakilan Rakyat AS sedang meneliti sejumlah besar dokumen terkait Epstein dan mungkin akan mengundang Pangeran Andrew serta Lord Mandelson untuk memberikan kesaksian. Pembukaan dokumen-dokumen ini diharapkan dapat mengungkap lebih banyak tentang jaringan Epstein dan keterlibatan tokoh-tokoh terkemuka.
Hingga 14 September 2025, isi pasti dari email-email tersebut belum diungkapkan, dengan perkembangan lebih lanjut yang dinanti. Pemeriksaan email ini terjadi setelah terungkapnya korespondensi Lord Mandelson sendiri dengan Epstein. Email yang diterbitkan pada September 2025 menunjukkan Mandelson mendorong Epstein untuk "berjuang demi pembebasan lebih awal" dan meyakinkannya bahwa "teman-temanmu tetap bersamamu dan mencintaimu." Mandelson juga menyatakan, "Saya sangat menghargaimu dan saya merasa putus asa serta marah atas apa yang terjadi," dan "Saya masih sulit memahaminya. Ini tidak mungkin terjadi di Inggris." Komunikasi ini berujung pada pemecatan Mandelson sebagai duta besar Inggris untuk AS.
Terungkap pula bahwa Pangeran Andrew diduga mengirim email kepada Epstein, menyatakan, "Tetaplah berkomunikasi erat dan kita akan bermain lebih banyak lagi segera!!!!" Pesan ini dilaporkan dikirim dua bulan setelah Andrew mengklaim telah memutuskan hubungan dengan Epstein. Email-email tersebut diungkapkan dalam dokumen pengadilan yang berkaitan dengan kasus mantan bos Barclays, Jes Staley.
Konteks yang lebih luas dari penyelidikan ini menyoroti jaringan luas yang dikembangkan Epstein. Tokoh-tokoh seperti mantan Presiden AS Bill Clinton dan Donald Trump, serta tokoh seperti Ghislaine Maxwell, telah dikaitkan dengan Epstein dalam berbagai dokumen yang dirilis. Pembukaan dokumen-dokumen ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk memahami cakupan penuh operasi Epstein dan individu yang terlibat. Proses hukum dan rilis dokumen terus mengungkap lebih banyak tentang lingkaran berpengaruh tempat Epstein bergerak.
Peninjauan berkelanjutan terhadap komunikasi ini menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas. Seiring munculnya informasi baru, hal ini memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang masa lalu dan dampaknya terhadap masa kini, menawarkan peluang untuk wawasan yang lebih dalam dan refleksi tentang keterkaitan tindakan dan konsekuensinya. Proses pemeriksaan dokumen ini berfungsi sebagai katalisator untuk kesadaran yang lebih besar, mendorong pendekatan yang lebih cermat terhadap asosiasi dan potensi konsekuensinya.