DeepSeek, sebuah startup AI asal China, dengan cepat menarik perhatian karena model AI-nya yang canggih. Model penalaran R1 perusahaan telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ini, memicu kegembiraan dan kekhawatiran di dalam komunitas teknologi dan sekitarnya.
Pada 27 Januari 2025, aplikasi DeepSeek telah menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di AS, bahkan melampaui pemain mapan seperti ChatGPT. Adopsi yang cepat ini menyoroti kinerja dan efektivitas biaya model, menjadikannya menarik di berbagai sektor.
Integrasi cepat model AI DeepSeek ke dalam sektor seperti keuangan dan teknologi telah menimbulkan kekhawatiran keamanan yang signifikan. Pemerintah AS secara aktif meninjau implikasi keamanan nasional, terutama berfokus pada privasi data dan potensi penyalahgunaan. Ada juga kekhawatiran tentang potensi aplikasi militer, seperti mengendalikan kendaraan tak berawak dan mendukung operasi intelijen.
Kekhawatiran ini telah menyebabkan tindakan regulasi. Misalnya, otoritas perlindungan data Italia memerintahkan DeepSeek untuk memblokir chatbot-nya di negara tersebut karena masalah kebijakan privasi. Tindakan ini mencerminkan tren global yang berkembang untuk mengawasi teknologi AI dan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi risiko.
Pada Juni 2025, DeepSeek tetap menjadi pemain penting dalam industri AI. Perdebatan yang sedang berlangsung tentang perannya dalam pengembangan AI global menggarisbawahi perlunya kerangka regulasi yang kuat untuk mengatasi lanskap kecerdasan buatan yang berkembang dan pertimbangan keamanan dan etika terkait.