Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025: Fenomena Langka yang Memukau

Diedit oleh: Tasha S Samsonova

Langit malam pada 7 September 2025 akan menyajikan sebuah peristiwa astronomi yang luar biasa: Gerhana Bulan Total. Fenomena yang juga dikenal sebagai "Blood Moon" atau "Bulan Darah" ini terjadi ketika Bumi melintas tepat di antara Matahari dan Bulan, menyebabkan bayangan Bumi menutupi Bulan sepenuhnya. Momen ini tidak hanya menawarkan tontonan alam yang memukau, tetapi juga menjadi pengingat akan keteraturan kosmik yang menggerakkan alam semesta.

Gerhana ini akan dimulai dengan fase penumbra pada pukul 15:28 UTC, diikuti fase parsial pada 16:27 UTC. Puncak keindahan akan tersaji saat fase totalitas dimulai pada 17:30 UTC, mencapai titik tertingginya pada 18:11 UTC, dan berakhir pada 18:52 UTC. Fase parsial akan selesai pada 19:56 UTC, dan seluruh rangkaian gerhana akan berakhir pada 20:55 UTC. Keseluruhan proses gerhana ini akan berlangsung selama kurang lebih 5 jam 27 menit, dengan durasi totalitas mencapai sekitar 1 jam 22 menit.

Peristiwa ini akan dapat disaksikan di sebagian besar wilayah Eropa, Asia, Afrika, dan Australia, termasuk seluruh wilayah Indonesia. Di Indonesia, fase totalitas diperkirakan akan dimulai pada dini hari 8 September 2025, memberikan kesempatan bagi jutaan orang untuk menyaksikan keajaiban ini.

Bulan purnama pada bulan September ini secara tradisional dikenal sebagai "Corn Moon" atau "Harvest Moon", merujuk pada musim panen jagung dan hasil bumi lainnya di belahan bumi utara. Julukan ini mencerminkan siklus alam yang harmonis, di mana manusia memanen hasil kerja keras mereka selaras dengan pergerakan benda-benda langit.

Untuk menikmati fenomena ini, tidak diperlukan peralatan khusus; cukup dengan pandangan yang jelas ke langit. Namun, mencari lokasi dengan polusi cahaya minimal akan sangat disarankan untuk pengalaman visual yang lebih optimal. Fenomena ini juga memberikan kesempatan untuk mengamati detail permukaan Bulan dengan lebih jelas, terutama jika menggunakan binokular atau teleskop kecil.

Gerhana bulan total seperti ini, di mana Bulan tampak memerah, disebabkan oleh cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi. Cahaya biru dihamburkan, sementara cahaya merah diteruskan, menciptakan warna kemerahan yang khas. Ini adalah pengingat visual tentang bagaimana atmosfer kita memengaruhi cahaya yang melaluinya. Setelah gerhana bulan total ini, sebuah gerhana matahari sebagian akan terjadi pada 21 September 2025, yang akan terlihat di beberapa bagian Australia, Selandia Baru, dan Antartika. Bagi mereka yang tidak dapat menyaksikan gerhana bulan secara langsung, siaran langsung akan tersedia untuk umum. Peristiwa astronomi seperti gerhana bulan total mengingatkan kita pada keteraturan alam semesta dan bagaimana kita dapat menyelaraskan diri dengan ritmenya. Ini adalah momen untuk merenung tentang tempat kita di alam semesta yang luas ini dan menghargai keindahan fenomena alam yang terus berputar.

Sumber-sumber

  • Livesystems

  • Time and Date: Total Lunar Eclipse on September 7–8, 2025 – Where and When to See

  • BBC Sky at Night Magazine: India is in the centre of the Blood Moon lunar eclipse on September 7, 2025. Here's where else you can see the whole event

  • Live Science: Where can you see the Sept. 7 'blood moon' total lunar eclipse?

Apakah Anda menemukan kesalahan atau ketidakakuratan?

Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sesegera mungkin.